Pengamat: Penundaan Pemilu Bukan Kehendak Rakyat Tapi Keinginan Segelintir Elite

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
WhatsApp
Twitter
Telegram
Threads
https://drive.google.com/uc?export=view&id=1bEJ1Mgpc44xI--HZ3AbarJKB1d1pjmJn
Tinta Media – Pengamat Politik sekaligus Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Dr. Suswanta, M.Si. menuturkan wacana penundaan pemilu bukan kehendak rakyat tapi keinginan para segelintir elite.
“Penundaan pemilu hingga tahun 2024 ini bukan kehendak rakyat tapi keinginan para segelintir elite,” tuturnya dalam acara Kabar Petang Tunda Pemilu: Kehendak Alit atau Elite? Kamis (17/4/2022) di kanal Youtube Khilafah News.
Ia menduga penundaan pemilu ini karena ada penyalahgunaan kekuasaan terkait korupsi misalnya, atau karena adanya proyek yang belum selesai. “Seperti proyek infrastruktur, IKN, kereta api cepat, dan lain-lain. Ini proyek-proyek yang bermasalah dan semakin bermasalah jika penerus suksesi kepemimpinan tidak bisa dipegang dan tidak ada jaminan untuk menyelesaikan proyek ini,” ungkapnya.
Ia menilai, pernyataan Luhut Binsar Panjaitan terkait big data, ada 60% yang setuju dengan perpanjangan masa presiden dan hanya 40% menolak itu dusta. “Klaim 110 juta itu tidak bisa dijelaskan. Ini dasarnya big data atau big dusta,” ujarnya.
Menurutnya, klaim Luhut ini dipenuhi kepentingan.
“Iya, ada sarat kepentingan politik. Sudah banyak intelektual yang menantang untuk silakan membuka datanya,” tegasnya.
Ia memastikan ini hanya klaim, meskipun belum diputihkan. “Tapi publik menduga keras bahwa elit yang berkoar-koar menginginkan untuk penundaan pemilu dan perpanjangan masa presiden adalah yang bermasalah,” pungkasnya.[] Khaeriyah Nasruddin

Loading

Views: 0

TintaMedia.Com : Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TULISAN TERBARU

SEDANG TRENDING

MENANGKAN OPINI ISLAM

JADWAL SHOLAT DI KOTA ANDA