Tinta Media – Direktur Pamong Institute Drs. Wahyudi Al-Maroky, M.Si.
mengatakan, yang paling utama dari rezim baru ini harus punya keberanian untuk
melakukan perubahan yang mendasar.
“Yang paling utama adalah rezim ini harus punya keberanian
untuk melakukan perubahan yang mendasar,” tuturnya kepada Tinta Media, Kamis
(24/10/2024).
Menurutnya, rezim baru ini harus meninggalkan
kegagalan-kegagalan lalu menghentikan proyek-proyek yang irasional kemudian menegakkan hukum dengan baik yang
adil, yaitu menggunakan hukum Islam.
Ia menekankan agar rakyat jangan diperas lagi dengan pajak.
Rakyat juga jangan dibebani dengan berbagai pungutan yang lain.
“Bagaimana cara mengatasi hal tersebut? Ya harusnya
dilakukan perombakan. Hal yang krusial terutama dalam sistem pengelolaan
kenegaraan jangan sampai menggunakan sistem sekuler yang kapitalistik,”
sarannya.
Kemudian ucapnya, mengisi dengan orang-orang yang kapabel,
orang-orang yang profesional dan amanah, sistem yang baik dan orang yang
menjalankan juga harus baik dan tidak boleh dilanjut-lanjutkan
kebijakan-kebijakan yang zalim.
“Ini tergantung keberanian dari rezim yang baru,” tandasnya.
Lebih Baik
Wahyudi mengingatkan, rezim baru harus melakukan minimal
tiga hal agar negeri ini bisa lebih baik ke depannya.
“Maka yang harus dilakukan rezim baru ini agar bisa lebih
baik ke depannya minimal ada 3 hal yang harus diubah dan diperhatikan betul,”
tukasnya.
Pertama, menggunakan sistem atau aturan untuk mengurus
negeri ini dengan sistem yang baik, sistem yang barakah, sistem yang datang
dari zat yang maha baik yaitu yang datang dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
“Sehingga sistem hukum warisan Belanda dibuang. Sistem
pemerintahan demokrasi warisan Yunani dibuang juga. Kembali kepada sistem yang
diwariskan oleh Rasulullah Muhammad SAW yaitu sistem Islam atau sistem khilafah dalam sistem
pemerintahannya dan sejumlah hukumnya syariat Islam,” ungkapnya.
Kedua, untuk menjalankan sistem tersebut harus diisi dengan
SDM yang amanah, baik, profesional dan kaffah.
Ia menilai ini menjadi penting melihat cerminan SDM yang
disusun untuk kabinet hari ini tampaknya belum memenuhi kriteria itu dan jauh
dari kriteria itu.
“Dan itu mungkin harus ada perombakan cepat. Itu harus
melakukan perombakan total yaitu merampingkan kabinetnya. Bukan menambah-nambah
dengan jumlah wakil menteri yang begitu banyak,” sambungnya.
Ia menambahkan, dengan jumlah kabinet yang begitu besar
malah membuat boros keuangan negara dan justru membebani rakyat ke depannya.
Ketiga, selain sistem yang baik dan barakah, SDM yang
profesional dan amanah yakni adalah kontrol masyarakat dari masyarakat yang
baik dan bertakwa.
Wahyudi menilai, masyarakat yang bertakwa adalah kunci yang
paling penting. “Dia akan mengontrol dengan baik, mengoreksi dengan baik,
mengkritik dengan baik sehingga rezim atau pemerintahan yang berjalan akan lurus tidak terlalu banyak deviasi. Kalaupun
ada segera dikoreksi dan diperbaiki,” ungkapnya.
Menurutnya, tiga hal ini yang harus dijadikan perubahan
besar oleh rezim ini jika ingin negeri ini lebih baik dari sebelumnya.
“Jika tiga poin ini tidak dilakukan, hanya akan mengulang
rezim-rezim yang sebelumnya. Sehingga rakyat tidak dapat berharap banyak
terhadap rezim yang menggunakan sistem lama, orang-orang lama, cara-cara lama,
tradisi-tradisi lama,” pungkasnya.[] Muhammad Nur
Views: 0