Regulasi Tak Bergigi, Beras Premium Dicurangi

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
WhatsApp
Twitter
Telegram
Threads

Tinta Media – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan jumpa pers. Beliau menjelaskan adanya temuan oleh Kementerian Pertanian dan Satgas Pangan Polri, Badan Pangan Nasional, dan instansi terkait bahwa di antara 268 beras premium, ada 212 yang tidak memenuhi standar, baik kualitas maupun harga. Ini jelas bentuk penipuan. Penipuan ini terjadi karena lemahnya regulasi (Muslimah News, 26/6/2025).

Kompas.com memaparkan bahwa kemasan 5 kg isinya hanya 4,5 kg,  kualitas biasa diklaim sebagai jenis beras premium. Ini penipuan luar biasa akibat adanya pengusaha-pengusaha serakah  yang minta jatah.

Inilah premanisme parah yang merugikan masyarakat, bahkan angka kerugian kurang lebih hampir 100 triliun per tahun. Rakyat ditipu oleh oknum pengusaha serakah penganut kapitalisme sekularisme yang tidak peduli dengan aturan halal dan haram, baik itu timbangan, oplosan, ataupun kecurangan lainnya, side effect lumpuhnya pengawasan dan tindakan tegas bagi para oknum pengusaha yang curang, baik para pengusaha besar atau kecil.

Kecurangan yang menyengsarakan masyarakat ini sudah bertahun tahun berlangsung dan tidak ada peran negara yang sungguh-sungguh mengatasinya. Beras oplosan, baik secara kualitas maupun kuantitas ini termasuk penipuan sangat serius. Negara wajib hadir untuk menindak tegas karena ini merugikan negara dan rakyat. Negara tidak sewajarnya membiarkan pelaku-pelaku kejahatan yang mempersulit hidup rakyat tersebut melenggang bebas.

Harga beras makin tinggi. Biaya hidup makin susah dijangkau karena serba mahal akibat cengkeraman kuat kapitalis sekuler yang mengimpit rakyat di segala sektor. Ironis, negeri dengan SDA yang kaya raya,tetapi rakyatnya jelata.

Allah menjelaskan bahwa kecurangan dalam berdagang, seperti mengurangi takaran atau timbangan saat menjual adalah perbuatan tercela yang diancam dengan siksaan di akhirat
(Qur’an surat Al-Muthaffifin). Dalam hadis-hadis yang berkaitan dengan larangan kecurangan dalam berdagang, seperti mengurangi takaran, curang dalam kualitas yang dijual, sikap yang tercela diancam siksaan berat di akhirat.

Rasa pesimis akan timbul jika kesadaran pemimpin dan masyarakat tidak sinkron atau tidak sejalan dalam pemahaman dan tindakan. Maka, negeri ini akan makin mundur. Namun, rasa optimis akan ada jika rakyat bersatu. Jika SDA dikelola negara dengan benar-benar amanah untuk memelihara rakyat, maka kenyamanan, kesejahteraan, dan keamanan akan tercapai.

Aturan Islam kaffah begitu sempurna agar umat selamat dengan rakhmat Allah Swt. Penguasa wajib menyadari bahwa menjadi penguasa wajib melayani rakyat. Amanah sebagai raain bukan untuk memperkaya diri. Penguasa harus berani menunjukkan taring kepada oknum penipu atau curang. Penguasa tidak boleh lemah demi kebenaran. Rakyat harus tunduk terhadap aturan syariat yang benar, yang datangnya hanya dari Allah.
Wallahu a’lam bishawab.

 

Oleh: Ica

Sahabat Tinta Media

Views: 9

TintaMedia.Com : Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TULISAN TERBARU

SEDANG TRENDING

MENANGKAN OPINI ISLAM

JADWAL SHOLAT DI KOTA ANDA