Antrean Panjang Elpiji, Bukti Rusaknya Sistem Ekonomi Kapitalisme

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
WhatsApp
Twitter
Telegram
Threads

Tinta Media – Sejumlah wilayah di Indonesia sudah mulai merasakan gas elpiji 3 kg langka di pasaran, mulai tanggal 1 Februari 2025. Pengecer tidak lagi diperbolehkan menjual gas elpiji 3 kg. Jika ingin tetap menjual, harus terdaftar sebagai pangkalan atau sub penyalur resmi Pertamina dan mereka harus mendaftarkan nomor induk perusahaan terlebih dulu. Hal itu disampaikan oleh Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung pada Tribunnews.com di Jakarta, Jum’at (31/1/2025).

Semakin tampak kerusakan yang terjadi di negeri ini. Kebijakan yang berdalih agar distribusi elpiji lebih tepat sasaran dan menekan potensi penyimpangan, justru menyulitkan bahkan dapat mematikan para pedagang kecil rumahan. Warga kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ditambah lagi harus rela antre berdesak-desakan untuk mendapatkan gas elpiji, bahkan ada yang sampai kehilangan nyawa akibat mengantre karena kecapean, dan kepanasan.

Miris, kondisi dalam negeri semakin tak memihak rakyat kecil. Berbagai kebijakan selalu berujung kesengsaraan bagi rakyat. Sistem ekonomi kapitalis jauh dari kata mensejahterakan rakyat. Liberalisasi migas semakin memudahkan para pemilik modal untuk menguasai pasar dari bahan baku hingga bahan jadi dengan memberi jalan bagi korporasi untuk bisa menguasai dan mengelola SDA demi kepentingan pribadi.

Berbanding terbalik dengan sistem ekonomi Islam, negara mengutamakan kepentingan dan kebutuhan rakyat di atas segala-galanya. Negara juga memudahkan rakyat untuk mengakses berbagai kebutuhan, termasuk migas. Sumber daya alam strategis diambil alih oleh negara dan dikelola langsung, kemudian hasilnya dibagikan kepada rakyat untuk memenuhi kebutuhan mereka supaya tidak mengalami kekurangan.

Saat ini, rakyat butuh pemikiran yang cemerlang tentang Islam. Maka, rakyat wajib mempelajari Islam secara kaffah dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari agar tidak mudah tergerus oleh arus moderasi dan ide-ide sekuler yang kini telah menjalar dalam benak umat.

Maka dari itu, Islam wajib diterapkan dan dijadikan sandaran serta solusi. Ini karena Islam mampu menyelesaikan berbagai permasalahan yang dialami oleh rakyat saat ini, bukan hanya masalah ekonomi saja. Islam juga mengatur sistem pendidikan gratis, kesehatan gratis, dan sistem pergaulan agar generasi terhindar dari pergaulan bebas yang menyimpang dari aturan Islam dan fitrahnya manusia.

Terbukti Islam merupakan agama ritual sekaligus ideologi yang mengatur kehidupan manusia di dunia dan di akhirat. Sumber dan dalilnya pun jelas Al-Qur’an dan sunah yang turun dari Sang Khalik, bukan aturan buatan manusia. Sistem Islam sudah terbukti mampu memimpin dunia selama 13 abad lebih lamanya.Wallahu a’lam bish shawwab.

 

 

Oleh: Ummu Zaki

Sahabat Tinta Media

Views: 1

TintaMedia.Com : Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TULISAN TERBARU

SEDANG TRENDING

MENANGKAN OPINI ISLAM

JADWAL SHOLAT DI KOTA ANDA