Ilusi Kebebasan Ekspresi Di Prancis: Kontroversi Drag Queen di Olympic 2024

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
WhatsApp
Twitter
Telegram
Threads

Tinta Media – Kontroversi pertunjukan yang diisi oleh Drag Queen yang
terjadi di ajang  pembukaan Olimpiade
2024 di Paris mengundang berbagai reaksi. Bagi sebagian pihak, acara ini adalah
penghinaan terhadap keyakinan umat Kristen, mengingat kesamaan visual dengan
peristiwa Perjamuan Terakhir (The Last Supper) yang sakral. Sedangkan yang
lainnya ada yang menganggap acara ini disusupi elgebetqplus-plus.

“Di Prancis, orang bebas untuk mencintai sesuka hati
mereka, bebas mencintai siapa pun yang mereka inginkan, bebas percaya atau
tidak percaya,” ujar Thomas Jolly, kepada para wartawan pada hari Sabtu
(27/7/2024) seperti dilansir Reuters.

Jelas ini menunjukkan betapa rapuhnya sistem saat ini, yakni
kapitalisme. Kapitalisme mengakomodir empat pilar kebebasan, yaitu kebebasan
berekspresi, kebebasan beragama, kebebasan berperilaku, dan kebebasan
berpendapat.

 Ini adalah wujud
nyata dalam inklusivitas masyarakat kapitalisme. Sistem yang digunakan
negara-negara di dunia saat ini.

Sebenarnya hal yang lumrah di negara kapitalisme ini
terjadi.  Seperti kita ketahui bersama
Perancis negara yang begitu mengagungkan kapitalisme. Seperti yang kita lihat,
selama rezim Macron ini ajaran Islam dilecehkan seperti pelarangan jilbab dan
niqab. Jadi, jika itu bersinggungan dengan agama maka berdalih itu adalah
kebebasan ekspresi.

Bukan Pertama

Fenomena ini bukanlah yang pertama terjadi. Tentu ada
Implikasi dari peristiwa di Paris ini, tidak hanya menyentuh isu kebebasan
berekspresi, tetapi juga isu kesetaraan wanita dan representasi gender dilihat
dalam masyarakat. Melalui isu ini mereka berharap setiap orang bebas
mengekspresikan dirinya tanpa batasan stereotip gender.

Larangan Tasyabuh

 Dalam Islam telah
melarang secara tegas seorang pria menyerupai (tasyabuh). Berdasarkan hadis
sahih riwayat Bukhari. Dari Ibnu Abbas, ia menuturkan Rasulullah telah melaknat
pria yang bertingkah laku seperti perempuan dan perempuan yang bertingkah laku
seperti pria. Rasulullah bersabda: “Keluarkanlah mereka dari rumah-rumah
kalian. Ibnu Abbas berkata” Maka Nabi Saw pernah mengeluarkan si Fulan dan
Umar juga pernah mengeluarkan si Fulan.

Dalam redaksi lain diriwayatkan oleh Bukhari, Rasulullah Saw
telah melaknat kaum pria yang menyerupai kaum wanita dan kaum wanita yang
menyerupai kaum pria.

Jelaslah bahwa Islam secara hukum telah menetapkan
aktifitas-aktifitas yang dilakukan manusia. Aktifitas-aktivitasnya itu seiring
predikatnya sebagai laki-laki dan aktivitas-aktivitasnya juga seiring sebagai
perempuan, maka syara’ telah memisahkannya diantara keduanya. Baik ditinjau
dari sisi wajib, haram, makruh, mandub (sunah) dan mubah. ( Nabhani, Taqiyuddin
Nizham al ijtima’i fi Islam).

Kewaspadaan

Kewaspadaan kaum Muslimin akan setiap agenda barat harus
tetap terjaga. Walaupun acara tersebut dilakukan oleh para drag queen
(laki-laki serupai wanita) yang mementaskan seni.

Namun gerakan elgebetq yang sudah mendunia dan dilegitimasi
oleh pemerintah Perancis serta negara barat lainnya patut menjadi perhatian
serius kita.

Oleh: Muhammad Nur, Jurnalis

Views: 0

TintaMedia.Com : Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TULISAN TERBARU

SEDANG TRENDING

MENANGKAN OPINI ISLAM

JADWAL SHOLAT DI KOTA ANDA