Pandangan Umum
Tinta Media – Manusia diciptakan oleh Allah Ta’ala, dengan kesempurnaan yang sangat lengkap. Dari sifat, sikap dan keunikan tiap masing-masingnya berbeda. Postur tubuh, warna kulit, rambut dan penginderaan seperti melihat, mendengar, merasa, berfikir, berbicara serta lain sebagainya.
Begitu pun dengan kejujuran, sudah Allah Azawajalla persiapkan pada diri manusia itu sendiri. Hanya hati kita yang tahu dan Sang Pencipta, bila ada kebohongan maka hati berdebar kencang pertanda tidak setuju. Ya, keberadaan hati ada dalam tubuh, yang orang lain tidak bisa melihat.
Lahirlah dusta, ingkar, munafik, atau kebohongan pada hati dan pikirannya. Hal itu sangat menyiksa, untuk yang awal-awal contohnya hidup tidak tenang atau gelisah khawatir ketahuan dan lain sebagainya. Namun bagaimana dengan yang sudah sering tidak jujur, ya biasa saja ibaratnya hati hitam tertutup kebohongan-kebohongan dibuatnya.
Jiwa tak lagi suci/bersih, dengan kata lain sudah tidak mengenal kejujuran. Sedangkan dalam kehidupan, harusnya hal ini menjadi keutamaan yang terus ditanamkan. Menjalin hubungan satu sama lain, butuh adanya sikap jujur hal ini sangat terpuji.
Khasanah
Seorang muslim harus memiliki sikap jujur karena perbuatan yang menciptakan ketulusan dan hati lurus. Jujur pada diri sendiri sebagai cermin, kehidupan apa adanya tanpa rekayasa atau yang dibuat-buat. Sikap ini juga telah Rosulullah contohkan, beliau dijuluki “Al Amin”.
Kita sebagai ummat Nabi Muhammad, memang selayaknya mengikuti jejak beliau yang kelak diyaumil akhir akan bertemu. Masuk dalam golongan orang-orang jujur/amanah yang dapat dipercaya. Untuk apa gelar ilmu tinggi, nilai maksimal namun bohong/korupsi/munafik. Mana adabnya, sampai sikap luhur tidak dimiliki?
Dalam dalil banyak membahas tentang jujur, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar,” (QS. Al-Ahzab [46]: 70). Atau hadis Dari Abu Bakar Ash-Shiddiq, Rasulullah SAW bersabda, “Wajib atasmu berlaku jujur, karena jujur itu bersama kebaikan, dan keduanya di Surga”.
Al Amin memiliki makna setiap orang yang hidup di bumi hendaklah untuk senantiasa berbuat jujur baik dalam lisan maupun perbuatannya. Hal ini diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Maka alasan apa, bila kalian masih berbohong/tidak jujur. Mulai saat ini dan seterusnya, tanamkan dalam diri untuk selalu jujur.
Wallahu ‘alam.
Oleh: Tjandra Sarie Astoeti, M. Pd
(Pemerhati generasi)
Views: 3