Tinta Media – Fitrah perempuan adalah menjadi isteri bagi suami dan ibu bagi anaknya. Namun, ada sebagian pasangan yang tidak ingin memiliki anak dengan berbagai pertimbangan. Salah satu alasannya adalah ingin bebas dari tanggung jawab memiliki anak (child free).
Fenomena child free terjadi karena beragam sebab, mulai dari hak reproduksi perempuan hingga biaya hidup tinggi. Keputusan child free akan berpengaruh pada reproduksi perempuan, baik secara fisik, mental, maupun gaya hidup. Selain itu, child free juga juga dianggap mampu mengurangi risiko komplikasi kehamilan dan persalinan. Namun, dampak negatif yang akan diterima adalah adanya risiko kanker ovarium dan kanker payudara pada perempuan. (antaranews.com, 18/11/2024)
Ada juga perempuan atau pasangan yang beranggapan bahwa memiliki anak membuahkan sejumlah tanggung jawab. Alhasil, anak dianggap sebagai beban hidup hingga mempersulit hidup. Fitrah ibu seakan hilang dan mereka merasa nyaman hidup tanpa anak.
Sistem kapitalisme melahirkan ide liberal yang kental pada kalangan muda. Ide ini menjadikan semua serba bebas dan biaya hidup semakin tinggi sehingga konsep rezeki tak lagi mempertimbangkan agama sama sekali. Kesulitan hidup ini menjadi konsekuensi karena tidak ada jaminan kesejahteraan dari negara.
Dalam Islam, Allah yang mengatur rezeki seseorang,
“Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua tertulis dalam kitab yang jelas (Lauh Mahfudz).” (QS. Hud: 6)
Allah tidak akan membiarkan makhluknya mati kelaparan tanpa rezeki satu pun. Karena konsep rezeki bukan sekadar harta saja, tetapi apa pun pemberian dari Allah.
Anak adalah titipan Allah dan ladang pahala bagi orang tua yang mendidik dengan Islam. Orang tua yang berakidah Islam akan semakin kuat ketika berada di sistem Islam yang baik, ditambah negara yang mendukung terwujudnya generasi emas dengan memberikan jaminan pendidikan dan kesejahteraan bagi setiap individu warga negara.
Negara juga mengedukasi para wanita agar mampu menjalankan perannya dengan optimal sebagai pendidik pertama generasi. Selain itu, negara membuka lapangan kerja seluas-luasnya sehingga para suami bisa mendapatkan penghasilan yang layak untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Hal ini didukung oleh penerapan sistem ekonomi Islam yang mandiri tanpa intervensi asing sehingga negara memiliki pendapatan yang sangat cukup untuk menyejahterakan setiap individu warga negara.
Dengan mekanisme tersebut, beban ekonomi keluarga tidak seberat dalam sistem kapitalis seperti saat ini. Para wanita bisa menjalankan perannya dengan optimal sehingga tidak ada gagasan child free dalam keluarga-keluarga muslim. Peradaban Islam terbukti mampu melahirkan generasi emas pemimpin peradaban selama 14 abad dalam naungan khilafah. Mustahil itu diwujudkan oleh kapitalisme saat ini!
Oleh: Lustini N
Aktivis Dakwah
Views: 0