Jihad adalah Aksi Nyata untuk Bebaskan Palestina

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
WhatsApp
Twitter
Telegram
Threads

Tinta Media – Peristiwa tragis terus menyelimuti Gaza. Tak terhitung banyaknya warga Palestina yang telah syahid, bahkan para jurnalis dan dokter tak luput dari serangan Zionis.

Zionis kembali melancarkan serangan udara ke rumah sakit Nasser di Khan Younis, Gaza. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 15 hingga 20 orang, termasuk beberapa jurnalis internasional. Menurut laporan, serangan pertama menghantam area rumah sakit dan ketika tim penyelamat serta jurnalis mendekat untuk menolong korban, serangan kedua terjadi, pola ini dikenal sebagai double tap strike yang sering menuai kecaman karena menyasar  orang-orang yang sedang melakukan evakuasi. (Beritasatu.com, 25/08/2025)

Di antara korban tewas adalah Hussam Al-Masri (juri kontraktor  Reuters), Mariam Abu Dangga (jurnalis freelance Associated Press), Muhammed Salama (Al-Jazeera), serta Moaz Abu Taha (jurnalis freelance lainnya). Hal ini menunjukkan kebebasan pers dan perlindungan terhadap pekerja media kembali diabaikan. Semua upaya ini jelas diarahkan untuk mengosongkan Gaza. Membuat warganya menyerah lewat kelaparan dan kehancuran adalah bukti nyata kegagalan seluruh sistem yang ada di dunia. Sistem yang dianut dunia saat ini terbukti gagal melindungi nyawa manusia. Zionis Israel terang-terangan melanggar aturan internasional dan Amerika Serikat (AS) mendukung penuh hal itu. Padahal, AS yang katanya pelopor HAM, menjunjung demokrasi dan kebebasan justru realitasnya sebagai pemasok dana untuk Zionis.

Jika kita hanya berharap pada solusi PBB, maka persoalan Palestina ini tidak akan selesai. Sebab, PBB tak lebih dari sekadar lembaga formal yang tidak mampu menyelamatkan nyawa rakyat di Palestina. Demikian pula para penguasa negeri-negeri Muslim juga tidak bisa diharapkan. Mereka tak lebih dari pengkhianat. Mereka mempunyai banyak tentara dan senjata, bahkan anggaran militer yang memadai, tetapi memilih diam di barak-barak mereka.

Para penguasa lebih takut kehilangan kekuasaan daripada takut pada Allah Swt. Mereka lupa akan firman Allah dalam surat al-Baqarah: 191, “Bunuhlah mereka (yang memerangimu) di mana pun kamu jumpai dan usirlah mereka dari tempat mereka mengusirmu…“

Kezaliman terbesar di dunia saat ini ada di Palestina. Banyaknya pemimpin kaum Muslim ternyata tidak bisa melenyapkan kezaliman. Satu-satunya solusi yang belum digunakan dan pernah sukses menyelesaikan pada masa terdahulu, yakni jihad yang dipimpin oleh seorang Khalifah yang hanya ada dalam institusi Khilafah.

Rasulullah saw. bersabda:  “Sesungguhnya Imam (Khalifah) itu adalah perisai. Orang-orang berperang di belakangnya dan berlindung kepadanya.“ (HR Bukhari no. 2957, Muslim no. 1841)

Hadis ini menunjukkan bahwa  seorang pemimpin bukan hanya duduk diam, tetapi harus bertindak membela umat. Seorang Khalifah punya wewenang dalam menggerakkan kekuatan militer untuk menyerang dan mengusir Zionis sehingga umat Muslim di Palestina dapat tertolong.

Saat ini umat Muslim juga tidak boleh hanya diam. Kita perlu menyadarkan masyarakat agar paham terhadap solusi tuntas yang sebenarnya. Kini saatnya mengajak umat untuk bangkit dan bergerak menegakkan Daulah Khilafah Islamiah. Wallahualam bissawab.

 

Oleh: Salma Rafida

Sahabat Tinta Media

Views: 10

TintaMedia.Com : Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TULISAN TERBARU

SEDANG TRENDING

MENANGKAN OPINI ISLAM

JADWAL SHOLAT DI KOTA ANDA