Tinta Media – Saat ini kaum Muslimin, khususnya anak-anak di Gaza, Palestina, mengalami penderitaan yang sangat memilukan. Di Gaza, anak-anak tidak hanya menghadapi bahaya dari senjata atau penyakit langka, tetapi juga diterpa tsunami kelaparan yang sangat parah. Kondisi ini membuat tubuh mereka kurus kering, tinggal tulang berbalut kulit.
Lebih menyayat hati lagi, antrean untuk mendapatkan bantuan malah berujung pada kematian. Warga Palestina banyak yang syahid sebab penjajah Zionis menembaki mereka saat mengambil sejumput bantuan. Sejak Maret 2025, Israel memberlakukan blokade total terhadap Gaza. Akibatnya, hanya sedikit truk bantuan yang bisa masuk dan itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan. Berapa lagi anak yang harus mati kelaparan sebelum dunia bertindak, wahai umat Nabi Muhammad saw.!
Sungguh miris! Realitas ini menggambarkan kondisi di tubuh kaum Muslimin saat ini. Jumlah mereka banyak, tetapi seperti buih di lautan. Kecaman demi kecaman yang dilontarkan para pemimpin negeri Muslim sebenarnya tiada arti tanpa tindakan nyata. Dunia internasional menyaksikan kebiabadan itu dan menawarkan solusi dua negara yang justru mengekalkan eksistensi penjajah Zionis Yahudi.
Palestina, Tanggung Jawab Seluruh Umat Muslim
Palestina adalah kita. Apa yang terjadi di sana adalah tanggung jawab seluruh umat Muslim sedunia. Rasulullah ﷺ telah jauh-jauh hari mengingatkan dalam sebuah hadis: “Seorang Muslim adalah saudara Muslim lainnya, dia tidak menzaliminya dan tidak membiarkannya untuk disakiti. Siapa yang membantu kebutuhan saudaranya, maka Allah akan membantu kebutuhannya. Siapa yang menghilangkan satu kesusahan seorang Muslim, maka Allah menghilangkan satu kesusahan baginya dari kesusahan-kesusahan hari kiamat. Dan siapa yang menutupi (aib) seorang Muslim, maka Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat. (HR Bukhari: 2262)
Upaya masyarakat global untuk menolong Gaza telah dilakukan, seperti pengiriman bantuan logistik, aksi turun ke jalan bela Palestina, serta boikot produk-produk terafiliasi dengan Zionis laknatullah alaih. Namun, semua itu tidak cukup. Genosida terhadap rakyat Palestina tetap berlangsung. Berbagai upaya yang dilakukan masih bersifat parsial dan belum menyentuh akar persoalan.
Solusi Hakiki dengan Jihad dan Khilafah
Genosida Palestina yang sudah berlarut-larut ini menunjukkan perlu adanya solusi paripurna yakni jihad dan Khilafah. Ini adalah kebutuhan yang mendesak dan solusi hakiki untuk Palestina.
Ingatlah sabda Rasulullah ﷺ: “Sesungguhnya imam/khalifah adalah perisai, orang-orang berperang di belakangnya dan menjadikannya pelindung. Jika ia memerintahkan ketakwaan kepada Allah dan berlaku adil, baginya terdapat pahala dan jika ia memerintahkan yang selainnya, ia harus bertanggung jawab atasnya.” (HR Muslim)
Sejarah telah mencatat, hanya Khilafah (negara Islam) yang dipimpin oleh seorang khalifah yang mampu menggerakkan pasukan tentara untuk berjihad membela kaum Muslimin yang tertindas. Daulah khilafah merupakan institusi politik dan militer yang mewakili umat Islam. Khilafah akan mengirimkan tentara untuk berjihad membebaskan wilayah-wilayah kaum Muslimin yang terjajah.
Aktivis Muslimah, Ustazah Iffah Ainur Rochmah juga menegaskan bahwa jihad merupakan perintah Allah Swt. sebagai solusi dan telah jelas secara fikih. Karenanya, umat Muslim harus bersatu secara paradigma (ideologi Islam) untuk membebaskan Palestina. “Kaum Muslimin harus bersatu pandangannya, memobilisasi pasukan militernya, menyambut panggilan Allah untuk mengobarkan jihad fii sabilillah, menolong saudara-saudara mereka,“ seru Ustazah Iffah. (YouTube Muslimah Media Hub, 02/08/2025)
Dengan demikian, teruslah suarakan jihad dan Khilafah sebagai solusi Palestina. Jangan pernah berhenti untuk berdakwah dan menyuarakan dukungan sampai Palestina merdeka. Mari kita upayakan untuk membebaskan saudara-saudara Muslim di sana melalui dakwah yang konsisten bersama kelompok dakwah ideologis, doa yang tak henti, dan membangkitkan kesadaran umat. Insyaallah, Allah akan mengabulkan doa-doa kita. Wallahualam bissawab.
Oleh: Tenira
Aktivis Muslimah
Views: 40

















