Ketaatan pada Pemimpin

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
WhatsApp
Twitter
Telegram
Threads

Tinta Media – Ketaatan pada pemimpin adalah wajib, tetapi hanya jika pemimpin tersebut taat pada Allah dan Rasul-Nya. Sebagaimana yang tertulis di dalam firman Allah Swt., surat an-Nisa: 59, “Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nabi Muhammad) serta ululamri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunahnya) jika kamu beriman kepada Allah dan hari Akhir. Yang demikian itu lebih baik (bagimu) dan lebih bagus akibatnya (di dunia dan di akhirat).“

Rasulullah saw. bersabda, “Seorang Muslim wajib mendengar dan taat (kepada pemimpin) dalam hal yang ia sukai maupun yang ia benci, selama tidak diperintahkan untuk bermaksiat. Jika ia diperintahkan untuk bermaksiat, maka tidak ada kewajiban mendengar dan taat.“ (HR Bukhari dan Muslim)

Maka, kewajiban taat pada pemimpin menjadi gugur ketika mereka lebih memilih hukum kufur buatan manusia untuk diterapkan daripada hukum Allah. Ketaatan pada pemimpin tidak lagi wajib jika kebijakan mereka menyengsarakan rakyat, terlebih lagi jika memusuhi umat Islam dengan dalih memerangi radikalisme dan terorisme.

Dalam sistem kapitalisme yang diterapkan hari ini, kita tidak wajib untuk menaati pemimpin yang memusuhi agama Allah. Namun, kita wajib mendakwahkannya agar mau menerapkan aturan Islam secara kaffah di bawah naungan Khilafah.

Oleh karena itu, yang mesti kita lakukan adalah memperjuangkan tegaknya Khilafah yang akan menerapkan syariat Islam secara kaffah agar kewajiban taat pada pemimpin bisa tertunaikan.

Jika melihat kondisi negeri saat ini, betapa sangat disayangkan. Demo besar-besaran yang terjadi hanya mengkritisi seputar persoalan cabang dan masalah kepemimpinan, bukan mengoreksi sistem demokrasi yang telah terbukti gagal membawa kemaslahatan.

Padahal, telah terbukti sistem demokrasi tidak membawa perubahan yang berarti meskipun silih berganti pemimpin. Pejabatnya kaya raya, sedangkan rakyat menderita. Demokrasi bukanlah solusi, tetapi sumber masalah yang terjadi saat ini. Saatnya kembali pada Khilafah yang mencetak pemimpin yang layak untuk ditaati. Wallahualam bissawab.

 

Oleh: Mochamad Efendi

Sahabat Tinta Media

Views: 10

TintaMedia.Com : Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TULISAN TERBARU

SEDANG TRENDING

MENANGKAN OPINI ISLAM

JADWAL SHOLAT DI KOTA ANDA