Tinta Media – Selama negeri-negeri kaum Muslim masih terbelenggu oleh sekat nasionalisme, pembunuhan keji oleh kafir penjajah tidak mungkin berakhir.
Fakta terbaru, adanya gerakan Global March To Gaza (GMTG) menjadi tanda kemarahan umat yang sangat besar. Hal itu terjadi karena kaum muslim sudah tidak memiliki harapan kepada lembaga-lembaga internasional dan para pemimpin negeri-negeri Muslim saat ini.
Relawan yang mengikuti gerakan Global March To Gaza tertahan di pintu Rafah bahkan beberapa orang dideportasi oleh penguasa Mesir, ini menunjukkan bahwa gerakan solidaritas apa pun tidak bisa menjadi solusi masalah Gaza, karena ada pintu penghalang terbesar yang telah berhasil dibangun penjajah sejak lama di negeri-negeri kaum Muslim yakni nasionalisme dan konsep negara bangsa.
Fakta yang kedua, andai kita memperhatikan perang yang dilakukan oleh Iran dan Israel, kita akan melihat bagaimana busuknya nasionalisme, di saat Iran mulai menyerang penjajah Israel, negeri-negeri kaum Muslim yang lain tidak ikut membantunya, bahkan justru ada yang menangkis senjata yang diluncurkan Iran.
Padahal ini adalah kesempatan yang seharusnya diambil oleh negeri-negeri kaum Muslim, untuk menyatukan tentara dan senjatanya untuk melenyapkan penjajahan yang dilakukan oleh zionis dan menghadang negara adidaya yang membantu zionis Israel.
Nasionalisme Mematikan Hati Kaum Muslim
Sungguh paham nasionalisme telah memupus hati nurani para penguasa Muslim dan tentara mereka, hingga rela membiarkan saudaranya terbunuh di hadapan mata, bahkan mereka ikut menjaga kepentingan penjajah yang membantai saudaranya, hanya demi memenuhi keinginan negara adidaya yang telah menjadi tumpuan kekuasaan mereka, yakni Amerika.
Umat Islam harus paham betapa bahayanya paham nasionalisme dan konsep negara bangsa, dilihat dari sisi pemikiran maupun sejarahnya. Keduanya justru digunakan musuh-musuh Islam untuk melemahkan kekuatan kaum muslim dan melanggengkan penjajahan di seluruh negeri Islam.
Karena sekat negara bangsa, musuh-musuh kaum Muslim memanfaatkan kelemahan ini, dan memasukkan di dalam diri kaum muslim ketakutan akan ancaman dari negara adidaya, tanpa memperhatikan lagi seruan dari akidahnya.
Kaum Muslim sudah seharusnya membuang jauh paham nasionalisme segera mungkin dan memahami bahwa arah pergerakan mereka untuk menyelesaikan persoalan Palestina selain penyelesaian yang bersifat politik yakni fokus membongkar sekat negara bangsa dan mewujudkan satu kepemimpinan politik Islam di dunia.
Mempersatukan Kaum Muslim se-Dunia Memang Bukan Perkara Mudah
Memang tidaklah mudah untuk menyatukan umat ini. Akan tetapi, persatuan umat ini bukanlah sesuatu yang mustahil, karena persatuan kaum Muslim pernah berlangsung lama dalam konstelasi dunia, semenjak negara yang didirikan oleh Rasulullah SAW sampai pada Kekhilafahan Utsmani. Bahkan persatuan umat merupakan sesuatu yang telah di syariatkan oleh Allah SWT, yakni untuk berpegang teguh kepada tali agama Allah, dan agar tidak bercerai berai (QS Ali Imran :103).
Jika kita sudah menganggap bahwa persatuan umat ini adalah kewajiban yang harus segera direalisasikan kaum Muslim, maka sudah seharusnya kita campakkan sekat negara -bangsa, dan metode untuk merealisasikan persatuan umat adalah menegakkan kembali Daulah Islam, seperti yang dahulu pernah didirikan oleh Rasulullah SAW.
Maka dari itu, sangat penting untuk mendukung dan bergabung dengan gerakan politik ideologis yang berjuang tanpa kenal sekat dan terbukti konsisten untuk memperjuangkan tegaknya kepemimpinan politik Islam tersebut di berbagai tempat sehingga kemerdekaan Palestina dan kemuliaan umat ini akan segera terwujud.
Wallahu a’lam bi ash-shawwab.
Oleh: Fian Kurniawan
Aktivis Muslim Purwakarta
Views: 27
