Tinta Media – Bahan bakar gas merupakan kebutuhan pokok yang harus ada dan
dipenuhi setiap harinya, seperti kebutuhan pokok yang lain, karena saat ini
tanpa bahan bakar gas sulit untuk memasak, ada sebagian orang yang mampu untuk
menggunakan kompor listrik, itu hanya untuk kalangan tertentu saja, seperti
kalangan dengan rata-rata ekonomi menengah atas. Sedangkan untuk ekonomi
menengah ke bawah gas melon merupakan penunjang pokok dalam kehidupan.
Namun ternyata masyarakat kembali harus Merasakan kesulitan
karena langkanya gas melon di pasaran, apalagi menjelang lebaran kemarin, gas
melon di sejumlah daerah langka bahkan menghilang, di beberapa daerah seperti
di Lampung, di beritakan Gas melon langka, kepolisian di minta tangkap oknum
nakal, agen dan pangkalan Gas LPG di kabupaten setempat, hal ini karena
menghilangnya peredaran Gas LPG 3kg di tengah masyarakat, bahkan jika ada
harganya jauh melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) mencapai 35-40rb / tabung.
Menurut warga kelapa tujuh, kota bumi selatan, kepada
@headlinelampung.com Ini semua akibat oknum agen dan pangkalan nakal yang
menjual harga kepada pengecer dengan harga di luar HET yang di tentukan,
akibatnya para pedagang dan pengecer menjual kembali dengan harga fantastis.
(Minggu, 07/04/2024)
Selain itu, jika sesuai aturan masyarakat seharusnya berhak
dan di data KTP nya yang wajib mendapatkan harga HET Rp 18rb, tapi kenyataannya
oknum agen dan pangkalan di katakan stok kosong, dan pasokan habis alias tidak
di kirim oleh gudang SPBE, dan baru ada nanti setelah lebaran. Ini di duga kuat
karena menjelang hari raya Idul fitri dan pangkalan memanfaatkan situasi dengan
menjual barang di luar ketentuan dan peraturan yang berlaku, sungguh jelas ini
merupakan tindakan melawan hukum dan merugikan kepentingan umum dan masyarakat.
Dengan seperti ini seharusnya kepolisian dan instansi
terkait lebih peka lagi, jika ada informasi harga HET Gas melon segera di
tindaklanjuti, jika perlu proses hukum dan cabut izin operasionalnya, supaya
ada efek jera. Dan membuat oknum nakal tersebut berhenti melakukannya.
Mengapa terus terjadi?
Masyarakat selalu di buat resah dengan kosongnya kebutuhan
seperti Gas melon, hal ini hampir selalu terjadi setiap ada lonjakan kebutuhan
masyarakat, terlebih di bulan Ramadhan dan hari raya lebaran, padahal pasokan
yang cukup dari negara ada, namun ternyata di salahgunakan oleh pihak-pihak
yang rakus akan harta, mereka hanya memikirkan kepentingan pribadi semata, tak
peduli terhadap sesama.
Hal ini mungkin terjadi dalam sistem kapitalisme, mengingat
negara tidak berperan sebagai raa’in ( pengurus) atas rakyat nya, negara dalam
sistem kapitalisme hanya sebagai regulator saja, hanya menjadi jalan bagi para
pengusaha untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya, mereka para oknum
nakal seakan tidak takut berbuat curang karena merasa bisa membeli hukum,
dengan uang mereka bisa mengendalikan sebuah kepercayaan dari pemerintahan,
itulah watak asli kapitalisme, mereka memandang materi dan manfaat di atas
segalanya.
Berbeda dengan Islam, Negara Islam bertanggungjawab
menyediakan Gas sesuai dengan kebutuhan rakyat, dan memastikan distribusi
berjalan dengan baik sampai ke tangan rakyat, apalagi Gas adalah milik
publik yang seharusnya di kelola oleh
negara di peruntukan untuk kepentingan rakyat.
Negara dilarang melakukan swastanisasi, asingisasi, maupun
kapitalisasi atas harta milik umum, Negara tidak boleh membiarkan satu saja
masyarakat terlalaikan kebutuhannya. Rasulullah saw. bersabda, “Imam/Khalifah
itu laksana penggembala dan hanya ialah yang bertanggung jawab terhadap
gembalaannya.” (HR Bukhari dan Muslim).
Sangat jelas bagaimana peran negara dalam mengurus urusan
rakyatnya, tidak memberatkan apalagi rakyat di jadikan sebagai ajang bisnis,
ketika negara berjual beli dengan rakyatnya. Karena kesejahteraan rakyat adalah
jika terpenuhinya seluruh kebutuhan dari mulai sandang, pangan, papan.
Bahkan jika negara harus menjual pada rakyat, maka harganya
pun murah dan terjangkau oleh masyarakat baik kalangan menengah ke atas ataupun
menengah ke bawah, itulah Islam, walhasil, negara wajib menyediakan agar semua
masyarakatnya mendapatkan elpiji 3kg dengan harga yang sangat murah, dan
masyarakat bisa Memenuhi kebutuhan untuk masak tanpa khawatir dengan keadaan.
Islam mempunyai standar Di antara beberapa cara Islam dalam
memenuhi tuntutan ini adalah sebagai berikut.
Islam mengatur harta
milik umumOleh : Ummu ghifa berdasarkan hadis, “Kaum Muslim berserikat dalam tiga perkara yaitu
padang rumput, air dan api.” (HR Abu Dawud dan Ahmad).
Maka sangatlah jelas bahwa Gas merupakan sumber daya alam
milik umum yang di kelola oleh Negara dan di peruntukan sebaik-baiknya untuk
kesejahteraan rakyat. Semua bisa terwujud jika aturan Islam di terapkan dalam
sebuah negara yang menerapkan aturan sang Pencipta yaitu khilafah ‘alaa
minhajjin nubuwwah. Wallahu’alam bishowab.
Oleh : Ummu Ghifa (Sahabat Tinta Media)
Views: 0