Tinta Media – Pemerhati Remaja Kak Rina Meirina, S.T. menilai peringatan
Maulid Nabi di era sekarang malah menyayat hati Rasulullah
“Realitas hari ini, memperingati Maulid Nabi diisi dengan
rangkaian acara yang tidak membangun akidah umat Islam malah menyayat hati
Rasulullah Muhammad SAW,” tuturnya dalam Majelis Taklim Bulanan (MTR): The Last
Messenger, di Aula Asrama Haji, Karangpawitan, Karawang, Ahad (22/9/2024) yang
di selenggarakan oleh Komunitas Smart With Islam (SWI).
Kak Rina menggambarkan kericuhan gerebek maulid Nabi dengan
menayangkan penggalan video agenda perayaan maulid di Yogyakarta.
“Ribuan warga berebut gunungan hasil bumi, desak-desakan,
ikhtilat, tidak menutup aurat sempurna, tidak melahirkan cinta kepada
Rasulullah secara tuntas tanpa nanti dan tapi,” sambungnya.
Kak Rina sangat menyayangkan kondisi ini terus berulang,
tidak sebanding dengan pengorbanan Rasulullah untuk mendakwahkan Islam.
“Harusnya kita memperingati maulid Nabi dengan semangat
untuk terus mempelajari Islam secara kaffah,” ungkapnya.
Kak Rina kembali menayangkan cuplikan video bagaimana dulu
Rasulullah gigih dalam dakwah hingga syafaatnya mampu kita rasakan sampai hari
ini.
“Ibroh yang bisa kita ambil, ternyata Rasulullah begitu
gigih mendidik para keluarga, dan para sahabat, bahkan selepas Rasulullah wafat
pun, Islam masih tetap jaya bahkan rekam jejak sejarah membuktikan Islam
menguasai 2/3 benua, dan mampu mengalahkan dua imperium besar, yaitu Roma dan
Persia,” jelasnya.
Lantas Kak Rina mengajak Sahabat SWI untuk terus belajar,
terkhusus belajar Islam lebih mendalam, dan berjamaah.
“Yuk Sahabat SWI, jangan mengingat Rasulullah hanya ketika
maulid Nabi, namun terus instal pemikiran Islam dalam kehidupan sehari-hari,
karena belajar sendiri melelahkan, rawan gagal, makanya yuk istiqomah, belajar
Islam berjamaah bareng SWI,” pungkasnya.[] Novita Ratnasari
Views: 0