Tinta Media – Perempuan saat ini kiprahnya tidak hanya di domestik saja tetapi di ranah publik pun semakin melejit dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini terlihat di setiap tempat kerja dipenuhi para perempuan tapi sedikit yang merasakan haknya sebagai pekerja perempuan terpenuhi. Oleh karena itu, pihak pemerintah merancang bahwa pemenuhan hak tenaga kerja perempuan patut menjadi perhatian bersama, untuk memastikan bahwa pemberi kerja telah memenuhi haknya sebagaimana ketentuan yang berlaku. Oleh karena itu, Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Kalimantan Selatan bersama dengan Dinas ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Selatan (Disnakertrans) dan Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia daerah Kalimantan Selatan(AIMI) melakukan kolaborasi kegiatan berupa sosialisasi dan penjaringan laporan kepada tenaga kerja perempuan PT Surya Satrya Timur, Banjarmasin (Ombudsman.go.id, Kamis, 27/12/2025).
Dalam dunia kerja, perempuan lebih banyak dari pada laki-laki. Dengan dominannya perempuan di dunia kerja sehingga menarik perhatian dari berbagai pihak. Walaupun perempuan itu lebih dominan tetapi masih di bawah perlakuannya dibandingkan dengan laki-laki.
Perlakuan yang tidak seimbang ini menarik perhatian dari lembaga kemasyarakatan yang bergerak menyuarakan gender. Lembaga inilah yang visinya sebagai wadah bagi perempuan apabila adanya ketidakadilan hak perempuan. Adanya diskriminasi perempuan dalam bekerja menuai kritikan dan pembelaan terhadap menyuarakan perempuan agar tidak kalah dengan laki-laki.
Adapun diskriminasi terhadap perempuan di tempat kerja baik secara fisik, verbal maupun ketidakseimbangan gaji sehingga membuat mental perempuan harus dipertaruhkan yang menyebabkan stres dan berakibat kepada rumah tangga. Hal itu menyebabkan perempuan terus berjuang untuk sejajar agar bisa adil dengan laki-laki. Perjuangan untuk bisa berkembang dan maju kadang terhambat dikarenakan hamil maupun cuti melahirkan sehingga ketinggalan dari laki-laki dalam memajukan karier.
Perjuangan perempuan dalam dunia kerja salah satu alasannya adalah perekonomian. Perempuan bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, bisa juga untuk membantu suami dalam meningkatkan taraf hidup rumah tangga. Tingkat kemiskinan inilah yang memicu perempuan harus keluar rumah untuk mencari kerja dan kemiskinan ini disebabkan oleh sistem sekuler kapitalis. Adanya ketidakseimbangan taraf sosial sehingga adanya jurang pemisah antara si kaya dan si miskin yang sangat jauh
Sistem sekuler ini memaksa perempuan untuk bekerja baik karena kebutuhan hidup maupun gaya hidup. Karena sistem ini juga mempengaruhi hidup hedonis yang boros. Banyak perempuan juga terjebak gaya hidup ini yang menyebabkan perempuan ingin tampil cantik, menarik, seksi dan hal itu diperlukan biaya yang sangat besar sehingga mau tidak mau perempuan harus bekerja untuk memenuhi keinginannya itu.
Sistem sekuler yang diterapkan saat ini penuh dengan kegagalan dan merusak tatanan hidup salah satunya perempuan. Yakni sistem ini gagal menjaga eksistensi perempuan sehingga adanya eksploitasi perempuan. Adanya sistem ini perempuan mudah untuk mengumbar auratnya ataupun menyerahkan tubuhnya hanya untuk memperoleh uang. Disebabkan oleh desakkan ekonomi sehingga terbukti sistem ini telah gagal untuk menyejahterakan hidup rakyat. Hal ini di tunjukkan dengan perempuan ke ranah publik dan lebih parahnya lagi terjadinya hal yang negatif yang merendahkan martabat perempuan.
Melihat kondisi hal ini baik pemerintah maupun lembaga perlindungan perempuan untuk mencegah terjadinya diskriminasi perempuan di ranah publik tidak membawa solusi. Hal itu tetap terjadi dan berulang hingga berlangsung sampai saat ini ketidakadilan terhadap perempuan.
Gagalnya upaya untuk melindungi perempuan hal itu wajar karena pemerintah saat ini dan lembaga tersebut berada dalam sistem sekuler kapitalis. Sistem tersebut merupakan produk manusia sehingga memiliki kekurangan dan lemah dan seharusnya tidak boleh diterapkan karena akan berdampak pada tatanan hidup manusia.
Dalam pengaturan hidup manusia perlu adanya sistem yang paripurna yang tidak ada kecacatan sedikit pun. Sistem tersebut mampu meregulasi kehidupan manusia dan tentunya dari sang pencipta manusia yakni adalah Islam. Islam adalah agama satu satunya yang bisa mengatur kehidupan manusia sehingga Islam tidak hanya sebuah agama tapi juga sistem. Sistem inilah yang harus diterapkan oleh manusia.
Islam mampu menyelesaikan permasalahan kehidupan perempuan saat ini. Yakni Islam memandang bahwa bekerja untuk perempuan itu adalah mubah. Nafkah diwajibkan pada laki-laki sehingga Islam menuntut pihak laki-laki untuk bekerja untuk pemenuhan kebutuhan perempuan.
Dalam Islam, perempuan sebelum menikah yang bertanggung jawab adalah ayahnya dan saudara laki-laki tapi apabila menikah maka suaminya. Apabila sistem Islam ini diterapkan maka tidak ada diskriminasi terhadap perempuan dan tentunya akan memuliakan martabat perempuan.
Apabila perempuan bekerja maka akan dipenuhi haknya dengan adil dan adanya pengaturan pekerja laki-laki dan perempuan sehingga minim terjadi pelecehan. Perempuan seyogianya di rumah dan dia memiliki peran penting di rumahnya. Yakni menjadikan generasi penerus yang handal untuk masa depan yang cemerlang terutama negara akan diisi oleh para kader yang mumpuni. Islam mengembalikan peran utama dari perempuan yakni ummun warabatul bait. Kalaupun bekerja maka negara akan memfasilitasi agar perempuan tidak melalaikan tugasnya utamanya nanti.
Hanya dengan Islam perempuan itu terjaga baik selama ranah domestik maupun publik sehingga perlunya menjadikan Islam sebagai aturan hidup manusia karena akan berkah dunia ini dengan diterapkannya aturan Islam.
Allah SWT telah berjanji manakala kaum muslim telah bersungguh sungguh menjalankan ketaatan kepada-Nya dengan menerapkan syariat Islam, maka dia akan mendatangkan berbagai keberkahan kepada mereka. Allah SWT berfirman:
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Andai saja penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti kami akan melimpahkan kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi. Namun, mereka mendustakan ayat-ayat kami itu. Oleh karena itu, kami menyiksa mereka karena perbuatan mereka itu.” (TQS. Al- A’raf:96).
Dari ayat tersebut jelas keberkahan dalam penerapan sistem Islam apabila diterapkan secara totalitas tidaklah separuh maupun hanya satu ayat saja. Janji Allah itu pasti tidak ada keraguan sedikit pun.
Wallahu a’lam bii shawab.
Oleh: Hafizatul Dwi Maulida, S.Pd.
Sahabat Tinta Media
Views: 2