Tinta Media – Wakil Bupati Kabupaten, Jaro Ade lakukan Peringatan Nuzulul Qur’an atas arahan Bupati Bogor, Rudy Susmanto. Acara tersebut diselenggarakan di Cibinong, tepatnya di mesjid Agung Nurul Faizin (Ahad, 14/3/2025). Tema yang diangkat adalah “Peran Al-Quran dalam Membangun Masyarakat Berakhlak Mulia” yang dihadiri oleh masyarakat setempat dan berbagai tokoh (Kabarindoraya.com, 15/3/2025).
Ia mengharapkan seluruh masyarakat untuk selalu berdoa dan mendukung dirinya dan jajaran seluruh Pemerintah Kabupaten Bogor dalam menjalankan tugasnya agar bisa memberikan pelayanan yang terbaik. Bupati Bogor juga berpesan melalui Jaro Ade agar seluruh jajaran pemerintah untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan dan kualitas pelayanan kepada masyarakat, apalagi di bulan Ramadhan ini. Selanjutnya, ia juga berpesan kepada masyarakat untuk meningkatkan gotong-royong, tidak hanya dalam hal kebersihan namun juga dalam doa untuk kesehatan kita semua, juga untuk para korban bencana alam yang sering terjadi belakangan ini.
Al-Qur’an adalah pedoman bagi seluruh kaum muslim. Al-Qur’an merupakan sumber hukum yang datang dari Allah sebagai solusi semua persoalan hidup seluruh manusia. Dengan Al-Qur’an, manusia bisa keluar dari kegelapan menuju cahaya. Sudah seharusnya Al-Qur’an itu dijadikan landasan setiap individu, masyarakat dan negara.
Namun faktanya, jika seorang Muslim taat dan berpegang teguh pada Al-Qur’an, justru dianggap radikal. Hal ini wajar ketika berada dalam sistem demokrasi kapitalisme. Aturan dalam Al-Qur’an justru dianggap tidak cocok diterapkan. Aturan Al-Qur’an diabaikan dan lebih memilih aturan buatan manusia yang lemah dan terbatas.
Walhasil banyak pertentangan dan persoalan yang semakin hari semakin karut-marut. Berbagai masalah terus terjadi silih berganti tanpa ada penyelesaian yang tepat, tapi justru semakin bertambah ruwet. Kejahatan seperti pembunuhan, perampokan, pelecehan seksual hingga korupsi merajalela, namun hukum dan kebijakan dibuat sama sekali tidak menjadikan solusi tapi justru menyengsarakan rakyat. Itulah buah dari penerapan sistem buatan manusia. Manusia berhak dan bebas membuat hukum sesuai dengan akalnya yang lemah sehingga terjadi hal-hal seperti di atas.
Sebagai seorang Muslim tentunya wajib berpegang teguh pada Al-Qur’an sebagai bentuk konsekuensi keimanan yang harus dimiliki oleh setiap muslim. Karena dengan keimanan yang kokoh dari setiap individu, masyarakat dan negara akan terwujud peradaban yang mulia. Sayangnya, hari ini kita melihat berbagai peringatan Nuzulul Qur’an oleh masyarakat dan negara setiap tahunnya belum mampu menjadikan Al-Qur’an sebagai panduan dalam mengatur kehidupan manusia. Al-Qur’an masih diabaikan kecuali hanya dengan membacanya saja. Tapi tidak dikaji maknanya secara mendalam apalagi kaffah.
Perlu diingat bahwa, ketakwaan individu tidak akan mampu mengubah secara global, maka diperlukan ketakwaan masyarakat dan negara. Oleh karena itu, harus ada upaya yang dilakukan, yaitu dengan adanya jemaah dakwah yang akan menyadarkan umat tentang pentingnya penerapan Al-Qur’an dalam kehidupan seperti yang pernah Rasulullah SAW contohkan. Rasulullah SAW berjuang dan berdakwah menyadarkan umat tentang pentingnya penerapan syariat Islam secara kaffah dalam naungan daulah Islam agar semua kandungan isi Al-Qur’an dapat terwujud nyata. Karena hanya dengan itulah Al-Qur’an mampu mengubah sebuah keadaan gelap menjadi terang benderang yang akan menaungi seluruh alam.
Wallahu a’lam bishawab.
Oleh: Dartem
Sahabat Tinta Media
Views: 3