Masalah Paling Buruk Dunia Pendidikan Tahun 2024, PKAD: Kesehatan Mental!

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
WhatsApp
Twitter
Telegram
Threads

Tinta Media – Analis Senior Pusat Kajian dan Analisis Data (PKAD) Fajar Kurniawan menilai, kesehatan mental di kalangan pelajar dan mahasiswa adalah masalah paling buruk yang menimpa dunia pendidikan tahun 2024.

“Menurut pendapat saya masalah kesehatan mental di kalangan siswa, pelajar, dan mahasiswa, di Indonesia adalah yang paling buruk di tahun 2024 ini,” tuturnya kepada Tinta Media, Selasa (31/12/2024).

Ia menjelaskan, Gen-Z dan Gen Alfa menjadi kalangan yang sangat rentan mengalami masalah kesehatan mental (mental health) seperti depresi, kecemasan, dan bahkan bunuh diri.

“Sekedar fakta, sepanjang tahun 2024, semakin banyak laporan yang mengungkapkan tingginya tingkat depresi di kalangan siswa di Indonesia. Hal ini terjadi karena berbagai faktor, seperti tekanan akademik, masalah keluarga, dan ketidakpastian sosial ekonomi yang lebih luas,” paparnya.

Ia membeberkan, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2023, sekitar 25% siswa di Indonesia, terutama di tingkat SMA dan perguruan tinggi, mengalami gangguan kecemasan dan depresi ringan hingga sedang. Angka itu, lanjutnya, menunjukkan bahwa hampir sepertiga siswa menghadapi masalah kesehatan mental yang serius, yang mungkin tidak terdeteksi atau ditangani dengan tepat.

”Kebanyakan stres di kalangan pelajar atau mahasiswa disebabkan oleh ujian dan tuntutan akademis. Selain itu, masalah sosial seperti ketidakmampuan ekonomi keluarga dan tekanan untuk berprestasi tinggi di sekolah atau universitas,” imbuhnya.

Depresi, kata Fajar, menyebabkan masalah yang lebih serius yang berujung pada upaya bunuh diri di kalangan pelajar dan mahasiswa. ”Data tahun 2024 menunjukkan peningkatan kasus bunuh diri di kalangan pelajar dan mahasiswa,” tandasnya.

Ia juga menambahkan data dari Komnas HAM dan Komnas Perlindungan Anak terkait kasus bunuh diri yang dilakukan pelajar dan mahasiswa.

“Data Komnas HAM dan Komnas Perlindungan Anak, misalnya, mengungkapkan bahwa ada lebih dari 40 kasus bunuh diri yang melibatkan pelajar dan mahasiswa di Indonesia pada tahun 2023. Sekitar 15% dari kasus ini terjadi di kalangan siswa SMA, dan sekitar 20% di tingkat perguruan tinggi” kutipnya.

Permasalahan Mendasar

Menurut Fajar, dalam perspektif yang lebih paradigmatik, permasalahan mendasar dari problematika pendidikan dewasa ini adalah karena adanya ketidakselarasan antara tujuan pendidikan dengan ajaran Islam, sebagai agama yang dianut mayoritas penduduk Indonesia.

“Islam memiliki visi yang sangat jelas tentang tujuan pendidikan, yaitu untuk mengembangkan5t fitrah manusia dengan prinsip takwa, akhlak mulia, dan ilmu yang bermanfaat untuk kehidupan,” ujarnya.

Ia menjelaskan, pendidikan Islam tidak hanya mengajarkan keterampilan akademis, tetapi juga membentuk karakter, moral, dan spiritual peserta didik. “Namun, dewasa ini tujuan pendidikan lebih banyak diarahkan pada pencapaian prestasi akademik dan kompetisi, sebagaimana pendidikan di dunia barat,” sesalnya

Sementara, lanjutnya, pendidikan Islam menekankan pada integrasi ilmu duniawi dan ukhrawi. ”Tetapi yang terjadi adalah sering kali pendidikan agama terpisah dengan pendidikan umum, dan tidak ada integrasi di antara keduanya,” kritiknya.

Ini, ucapnya, akan menghasilkan peserta didik yang berkepribadian ganda (split personality), di mana ketinggian ilmu tidak selaras dengan ketinggian akhlak, adab dan ketaatan kepada syariat Islam.

”Hal tersebut diperparah lagi dengan makin masifnya sekularisasi yang semakin menggerus nilai-nilai agama, komersialisasi pendidikan sehingga membuat kesenjangan kualitas pendidikan untuk orang mampu dan tidak mampu, serta maraknya globalisasi yang membuat pendidikan semakin tercerabut dari tujuan utama pendidikan itu sendiri,” bebernya.

Terintegrasi

Menurutnya, solusi pertama dan utama terkait masalah pendidikan adalah dengan membangun sistem pendidikan yang terintegrasi, yang tidak hanya menekankan pencapaian aspek akademik, tetapi juga pembentukan akhlak, karakter, dan spiritualitas.

“Pendidikan Islam mengajarkan bahwa ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum harus diintegrasikan,” ujarnya.

Fajar menerangkan, sekolah dan perguruan tinggi di Indonesia harus mengembangkan kurikulum terintegrasi, yang mengajarkan ilmu pengetahuan umum berlandaskan nilai-nilai agama dan pembentukan karakter dan akhlak peserta didik, sehingga menghasilkan peserta didik yang mempunyai kepribadian yang matang/utuh.

”Pendidikan agama bukan hanya menjadi pelajaran teoritis, tetapi sebagai dasar yang membentuk pola pikir, pola sikap dan akhlak peserta didik dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam hal kehidupan sosial, sikap kerja, maupun tanggung jawab sosial,” jelasnya.

Di samping itu, imbuhnya, negara harus betul-betul menjamin akses pendidikan yang merata bagi semua anak, baik di kota maupun di daerah terpencil. ”Pendidikan berbasis keadilan sosial harus menjadi prioritas, dengan perhatian khusus pada anak-anak dari keluarga kurang mampu dan kelompok rentan lainnya,” bebernya.

Ia menandaskan, pendidikan gratis dan berkualitas, terutama di tingkat dasar dan menengah, adalah suatu keharusan untuk menjamin pemerataan kesempatan bagi semua kalangan. ”Pendidikan tinggi juga harus dapat dijangkau oleh mereka yang berprestasi, tanpa terbatas pada kemampuan finansial,” tambahnya.

Oleh karena itu, Fajar mengatakan, perbaikan kondisi pendidikan harus dilakukan dengan pendekatan holistik.

”Tidak hanya memperbaiki kualitas guru atau tenaga pendidik maupun modul-modul pembelajaran, tetapi juga memperbaiki sistem penyelenggaraan pendidikan. Penyelenggaraan pendidikan harus selaras sejalan dengan tujuan penciptaan manusia, yaitu menjadi abdullah (hamba Allah), yang akan memperbaiki kondisi bumi dan membawa rahmat bagi seluruh alam, bukan sebaliknya,” pungkasnya. [] ‘Aziimatul Azka

Views: 23

TintaMedia.Com : Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TULISAN TERBARU

SEDANG TRENDING

MENANGKAN OPINI ISLAM

JADWAL SHOLAT DI KOTA ANDA