Tinta Media – Tak mampu membayangkan betapa sulit dan menderitanya saudara-saudara kita di Palestina akibat serangan yang terus dilancarkan oleh Israel laknatullah. Setelah sebelumnya Palestina dibombardir hingga banyak nyawa melayang kemudian kelaparan karena ditutupnya akses masuk, sejak Rabu (17/09) mereka mengalami pemadaman internet dan telekomunikasi total yang membuat 800.000 warga terisolasi dari dunia luar. (international.sindonews.com, 19/09/2025)
Akibat genosida yang dilakukan, sudah banyak negara di dunia yang mengecam dan mengembargo, namun Israel tidak mempedulikannya. Belgia menerapkan larangan impor dari Israel. Spanyol mengubah embargo senjata de facto yang berlaku saat ini menjadi undang-undang dan melarang kapal dan pesawat yang membawa senjata ke Israel untuk berlabuh di pelabuhan Spanyol atau memasuki wilayah udaranya. Norwegia akan melakukan divestasi dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Israel. Uni Eropa berencana memberi sanksi kepada menteri sayap kanan dan menangguhkan sebagian elemen perdagangan dari perjanjian dengan Israel.
Di Hollywood, surat penyeruan boikot terhadap perusahaan, festival, dan penyiaran Israel, telah ditandatangani oleh lebih dari 4.000 orang dalam sepekan. Demikian juga di bidang olahraga (balap sepeda dan catur).
Bahkan, sekjen PBB mengingatkan dunia tak boleh terintimidasi oleh Israel.
Alih-alih mengurangi atau menghentikan serangan, Israel bersikukuh dengan tujuan akhir mereka dalam “Protokol Zionis” yaitu membangun Negara Israel Raya dengan menjadikan Palestina sebagai pusat kekuasaannya. Terlebih karena mereka mendapatkan dukungan penuh dari negara nomor 1 dunia yaitu Amerika Serikat, tempat di mana para kapitalis dunia yang terafiliasi kepada Gerakan Zionis bermukim.
Kejahatan Israel tak akan berhenti hanya dengan kecaman, embargo, atau pemboikotan. Karena, kecaman dan embargo dari banyak negara itu pun sejatinya hanya di bibir saja, sedangkan di belakang mereka masih menjalin kerja sama. Mereka harus berhadapan dengan lawan yang sepadan, tiada lain adalah Khilafah. Khalifah sebagai kepala negara akan memberikan komando untuk hadirnya tentara Islam untuk melawan mereka. Hal ini hanya bisa terwujud bilamana para penguasa negeri Muslim dan umat bangkit kemudian bersatu untuk mengembalikan Khilafah sebagai perisai umat. Perisai yang akan membebaskan Palestina serta seluruh manusia dari cengkeraman dan makar jahat Zionis Israel laknatullah. Wallahualam bissawab.
Oleh: Ratih Wulandari S.Hut.,
Sahabat Tinta Media
Views: 10