Tinta Media – Dunia tengah digemparkan oleh diculiknya para aktivis Global Sumud Flotilla oleh Israel. Mereka sedang mengemban misi kemanusiaan dan membawa bantuan untuk Gaza. Adapun, mereka membawa obat-obatan, makanan, dan harapan. Akan tetapi, aksi kemanusiaan ini kembali diblokade.
Pemberitaan ini turut mengundang simpati dan perhatian dari para pemuda alias Gen Z. Mereka menyuarakan aksi bela Palestina serta tuntutan pembebasan relawan di kapal-kapal Sumud Flotilla yang ditawan Israel. Adapun aksi ini telah berlangsung di berbagai negara, seperti Maroko, London, Paris, Roma dll. Hal ini menunjukkan tingkat kepekaan kaum muda terhadap persoalan internasional dan kemanusiaan kian bertambah. Mereka mulai sadar akan perannya sebagai pembawa perubahan.
Di Maroko, berita tentang tuntutan massa Gen Z dalam demo Maroko memuncaki daftar artikel Populer Global. Hal yang sama juga terjadi di Eropa yang mana unjuk rasa berlangsung untuk memprotes pencegatan rombongan kapal Global Sumud Flotilla oleh Israel.
Di Eropa, para demonstran sebanyak puluhan ribu turun ke jalan untuk menyuarakan kemarahan mereka. Namun, sebagian aksi berubah ricuh dengan perusakan fasilitas publik dan pertokoan. (Kompas.com, 04/10/2025)
Dengan adanya aksi dan unjuk rasa di berbagai negara, hal ini mendorong Gen Z yang ada di Indonesia untuk melakukan hal yang sama. Salah satunya Komunitas Bandung Students or Justice in Palestine (BSJP).(Instagram @bandungsjp, 01//10/2025)
Patut untuk diapresiasi kesadaran pemuda kini akan urgensi permasalahan yang terjadi di Palestina. Ditambah lagi, kepekaan mereka dalam mempelajari persoalan politik internasional guna menghadirkan solusi, bukan sebatas aksi.
Namun, alangkah baiknya langkah ini juga disertai dengan ide Islam kafah. Pembebasan atas Palestina dari jajahan Israel bukan dengan solusi dua negara karena itu haram dan bertentangan dengan syariat Islam. Generasi harus memahami bahwa Islam ialah satu kesatuan dalam perihal akidah dan ideologi. Islam mewajibkan adanya Khilafah yang berfungsi sebagai junnah (pelindung) atas umat. Sehingga, ketika Khilafah sudah tegak, maka pembebasan atas Palestina akan segera dilakukan dengan mengirimkan pasukan untuk memerangi Zionis.
Jika hari ini umat diguncang dengan aksi nyata seorang aktivis asal Swedia, Greta Thunberg yang menjadi salah satu pelopor Global Sumud Flotilla, seharusnya kaum muda Muslimin punya sosok yang vokal menyuarakan Islam kafah sebagai solusi nyata dan sahih bagi Palestina. Apa yang disuarakan Greta hanya sebatas kemerdekaan untuk Palestina dalam bingkai negara mandiri. Ditambah lagi, aksinya didasarkan oleh kesadaran kemanusiaan (humanity), bukan ikatan akidah.
Lantas, kita sebagai kaum Muslimin, terutama generasi muda harusnya merasa paling bertanggung jawab dan wajib untuk membela Palestina sebagai sesama kaum Muslimin yang dipersaudarakan oleh iman. Untuk itu, bangkitlah wahai pemuda Islam! Pahami agamamu dan persoalan-persoalan yang terjadi akibat tidak diterapkannya syariat Islam di bumi ini! Dengan demikian, kita akan memahami urgensi tegaknya Khilafah yang menerapkan Islam kafah dan membebaskan manusia dari segala macam bentuk penjajahan dan penghambaan kepada selain Allah. Dengan tegaknya Khilafah, maka Palestina akan bebas serta kembali ke pangkuan umat Islam. Wallahualam bissawab.
Oleh: Tri Ayu Lestari,
Penulis Novel Remaja
Views: 0