Anak-Anak Gaza Kelak Akan Menuntut Tanggung Jawab Kita

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
WhatsApp
Twitter
Telegram
Threads

Tinta Media – Gaza, salah satu wilayah di Palestina yang saat ini telah hancur, bahkan sudah hampir mendekati rata dengan tanah dikarenakan ulah penjajah Zionis Yahudi. Genosida yang mereka lakukan telah membuat begitu banyak korban jiwa, yang di antaranya ialah anak-anak.

Harusnya, anak-anak tersebut belajar, tetapi karena genosida tersebut mereka kehilangan orang tua, teman, saudara, bahkan nyawa mereka sendiri.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan sedikitnya 100 anak telah terbunuh atau terluka setiap hari di Gaza sejak serangan dimulai kembali pada 18 Maret, bahkan saat Amerika Serikat menggarisbawahi dukungan berkelanjutan bagi Israel.

Philippe Lazzarini, Kepala Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) menyatakan di X, Sabtu (5/4/2025) bahwa tidak ada yang membenarkan pembunuhan anak-anak. (Erakini.id, Sabtu, 05/04/2025)

Dari berita di atas dapat disimpulkan bahwa orang meninggal telah menjadi hal yang biasa di Gaza. Sebanyak 100 anak meninggal setiap harinya karena serangan yang dilakukan oleh Zionis Yahudi. Serangan itu telah menyebabkan banyak anak-anak menjadi yatim piatu. Sungguh sangat kejam perbuatan yang dilakukan oleh Zionis Yahudi, bahkan tidak dapat disebut sebagai manusia, tetapi binatang.

Semua fakta ini terjadi di tengah narasi soal HAM dan segala aturan internasional dan perangkat hukum soal perlindungan dan pemenuhan hak anak. Nyatanya, segala aturan tersebut tidak ada yang mampu menghentikan, apalagi mencegah penderitaan anak-anak Palestina. Semua hanya omong kosong belaka.

Buktinya, hak-hak anak-anak Palestina tidak mereka dapatkan. Mereka tidak dapat dibesarkan oleh orangtuanya karena para Zionis yang telah menghabisi orang tua dan kerabatnya. Mereka tidak mendapatkan pendidikan karena tanah mereka tak hentinya dibombardir. Ketika sakit, mereka tidak bisa mendapatkan perawatan yang layak dan memadai karena hancurnya rumah sakit. Bahkan, mereka kehilangan hak untuk hidup karena penjajah merenggut nyawa mereka sejak masih berusia beberapa hari.

Padahal, di antara mereka banyak yang masih anak-anak, tetapi ambisi Zionis Yahudi yang didukung oleh tuannya (AS) untuk memiliki tanah Palestina dengan merampasnya, telah merenggut kebahagiaan manak-anak itu.

Hal itu akan terus terjadi jika kita masih berada dalam sistem kapitalisme. Sistem kufur ini tidak memiliki solusi yang menyejahterakan rakyat. Solusi yang diberikan dari sistem ini sebatas gencatan senjata, peringatan hari anak sedunia, atau bantuan-bantuan berupa pangan. Sementara, para pemimpin negara yang mayoritas Islam hanya berargumen dan menyatakan kecaman, tanpa ada aksi nyata melakukan pembelaan apalagi perlawanan. Nyatanya, tidak ada satu pun solusi yang berhasil dari sistem kufur ini karena luar biasanya sekat-sekat nasionalisme yang membatasi geraknya.

Ini berbeda dengan Islam ketika memberikan solusi untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Dalam Islam, solusi yang paling efektif untuk masalah Palestina adalah dengan jihad dan khilafah. Khilafah Islamiyah akan mengurusi rakyat sesuai dengan tuntunan syari’at.

Sebagaimana sabda Rasulullah saw.

“Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari)

Sistem khilafah ini akan memberikan support sistem terbaik bagi tumbuh kembang anak sehingga mereka akan menjadi generasi cemerlang pembangun peradaban. Khilafah memberikan hak-hak hidup secara real dengan memenuhi kebutuhan, memberikan pendidikan, menjamin keamanan, menyediakan kesehatan dengan layak, dan masih banyak lagi solusi yang diberikan oleh sistem Khilafah. Kebebasan dan kemerdekaan Palestina hanya akan terwujud dengan sistem Khilafah.

Oleh karena itu, tidak ada gunanya berlama-lama dalam sistem kapitalisme yang semakin merajalela dan menyesatkan ini. Maka, sudah seharusnya negeri ini kembali ke Daulah Khilafah Islamiyah, kembali dari sistem kufur menjadi sitem Islam. Hanya dengan dakwahlah sistem Islam akan bangkit dan tegak kembali. Wallahu a’lam Bishshawab.

 

 

Oleh: Nur Azizah Aulia Situmorang

Sahabat Tinta Media

Views: 14

TintaMedia.Com : Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TULISAN TERBARU

SEDANG TRENDING

MENANGKAN OPINI ISLAM

JADWAL SHOLAT DI KOTA ANDA