PHK Massal Terus Mengancam Akibat Solusi Tambal Sulam

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
WhatsApp
Twitter
Telegram
Threads

Tinta Media – Dunia kita sedang tidak baik-baik saja. Bagaimana tidak, PHK
massal terus mengancam pekerja. Sering kita jumpai di beberapa media berita
tentang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ini.

Dikutip oleh cnbcindonesia.com, PT Sepatu Bata Tbk (BATA)
terpaksa harus menyetop pabrik produksi di daerah Purwakarta, Jawa Barat.
Sebanyak 233 pekerja harus menerima kenyataan pahit, yaitu terkena PHK massal.
(cnbcindonesia.com/news/11/04/2024).

Perusahaan lain seperti PT Republika Media Mandiri atau
Republika mengumumkan pemutusan hubungan kerja atau PHK massal atas 60 karyawan
bulan ini. Pemimpin Redaksi Republika, Elba Damhuri menyampaikan PHK itu
menyusul langkah serupa yang sebelumnya terjadi di akhir tahun lalu.
(bisnis.tempo.co)

Jika kita cermati, PHK selalu menjadi solusi di kala
perusahaan sedang mengalami ekonomi yang tidak stabil dan persaingan bisnis
yang ketat. Ini membuktikan bahwa posisi pekerja sangatlah lemah dalam hubungan
kontrak kerja. Mereka direkrut dan dipecat sesuai kebutuhan perusahaan.

Tidak bisa diungkiri bahwa ketidakstabilan ekonomi karena
berbagai kondisi global telah berperan dalam memicu maraknya PHK. Bayangkan
jika pekerja tersebut adalah seorang tulang punggung keluarga, tentu nafkah
untuk keluarganya akan terputus. Walhasil, hal ini akan membuat angka
kemiskinan dan kejahatan semakin meningkat.  Ini terjadi karena sistem
yang berlaku, yaitu kapitalisme  berpihak pada oligarki, bukan rakyat.

Lihatlah kezaliman sistem hari ini terhadap pekerja. Tenaga
pekerja diperah keahliannya hanya untuk kemajuan perusahaan. Mereka sama
sekali tidak peduli akan nasib para pekerja. Sungguh, kapitalisme telah gagal
menjamin hak-hak pekerja sebab hanya bertumpu pada pemilik modal. Siapa pun
yang memiliki modal, dialah yang berkuasa. Mereka  mengeruk untung
sebanyak-banyaknya sekalipun harus mengabaikan orang lain.

Lebih geram lagi, negara pun berpangku tangan, hanya
berperan sebagai regulator yang membuat regulasi untuk memuluskan kepentingan
para pemodal yang bertindak seenaknya.

Fenomena ini sejatinya akan terus berulang jika kita
mempertahankan sistem kapitalisme karena solusi yang diberikan hanya
tambal sulam. Oleh karena itu, kita harus mencari solusi tuntas, yaitu dengan
mengganti sistem kapitalisme dengan sistem yang berasal dari sang Khalik, yaitu
Islam.

Dalam Islam, negara adalah penanggung jawab terhadap
kesejahteraan setiap individu rakyat dengan berbagai mekanisme, termaksud
sistem ekonomi. Salah satunya adalah menyediakan lapangan pekerjaan
seluas-luasnya. Untuk perusahaan yang ada, negara Islam akan menjaminnya pula.

Islam juga akan memenuhi kebutuhan rakyat sepeti kebutuhan
sandang, pangan, dan papan. Negara juga akan mengelola sumber daya alam yang
merupakan kepemilikan umum dan melarang pihak swasta menguasainya. Dalam
mengelola sumber daya alam ini, negara akan menyerap banyak tenaga kerja.
Hasilnya pun akan dibagikan kepada rakyat secara merata.

Islam pun akan memberikan fasilitas berupa kesehatan,
pendidikan, dan keamanan karena ini merupakan hal wajib untuk kebutuhan rakyat.
Adapun sumber-sumber pemasukannya, negara memperolehnya dari baitul mal yang
dikelola untuk memenuhi kebutuhan rakyat sehingga mampu mengatasi kemiskinan.

Hanya dengan mengambil sistem Islam masalah PHK bisa
dihindari. Oleh karena itu, saatnya kita campakkan sistem kapitalisme yang
menyengsarakan rakyat. Mari kita bersatu, bersama-sama menerapkan sistem Islam
untuk menuntaskan segala permasalahan. Wallahu a’lam bishshawab.

Oleh: Devi Ramaddani, Aktivis Muslimah

Views: 0

TintaMedia.Com : Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TULISAN TERBARU

SEDANG TRENDING

MENANGKAN OPINI ISLAM

JADWAL SHOLAT DI KOTA ANDA