Jebakan Paylater Menjerat Generasi

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
WhatsApp
Twitter
Telegram
Threads

Tinta Media – Sistem pembayaran by paylater tengah
menjamur. Segala bentuk kemudahan ditawarkan dengan sebentuk praktisnya
digitalisasi. Berdasarkan survey Kata Data Insight Center (KIC), generasi
millenial dan gen Z, lebih tertarik pada sistem pembayaran paylater daripada
kartu kredit karena lebih mudah diakses (CNNIndonesia.com, 24/10/2022). Namun,
dibalik kemudahan yang ditawarkan, ternyata ada jebakan dibaliknya.

Alih-alih ingin mendapatkan solusi, namun
ternyata terjerat hutang pinjaman ribawi. Dan kasus jeratan paylater ini
semakin meningkat jumlahnya. Survey Katadata Insight Center dan Kredivo kepada
3.560 responden pada Maret 2021 lalu memperlihatkan bahwa pengguna paylater
meningkat sebanyak 55% selama masa pandemi (bbcnews.Indonesia.com, 29/12/2022).

Beragam fakta pun menyajikan betapa banyak
korban depresi karena lilitan hutang paylater yang terus menggunung.
Mengerikan. Relawan Antihoaks Indonesia (Redaxi) Irmawati Puan Mawar menyatakan
bahwa skema pinjaman by paylater lebih banyak diminati, terutama kalangan muda.
Karena skema pinjaman yang praktis dengan jaminan yang lebih rendah
(republika.co.id,15/11/2022). Namun, jika tak cerdas dan waspada, pinjaman ini
dapat menjerat penggunanya. Diantaranya, sifat konsumtif yang kian menjadi dan
tumpukan utang yang terus meningkat. Demikian paparnya. Segala kehidupannya
terdestruksi sistem rusak yang gagal mengatur kehidupan masyarakat.

Segala keadaan generasi yang konsumtif,
hedonis dan liberal ini dimanfaatkan oleh para kapitalis untuk mengeruk
keuntungan. Hingga akhirnya generasi buta. Terus diperbudak hawa nafsu, hingga
tak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

Peneliti Institute for Development of Economic
Studies (Indef)
, Nailul Huda mengatakan bahwa generasi saat ini adalah generasi
yang lemah dalam pemahaman. Resiko gagal bayar paylater adalah resiko terburuk
yang kerap tak diperhatikan para penggunanya. Hingga berujung pada lilitan
utang. Banyak pengalaman dibagikan oleh para pengguna paylater di beberapa
platform, seperti tweeter, instagram ataupun facebook, yang menceritakan
sulitnya terlilit pinjaman ribawi. Dan hal ini seharusnya menjadi pembelajaran
bagi generasi.

Rusaknya tatanan kehidupan saat ini tak
ubahnya bagai badai efek domino. Satu kegagalan selalu diikuti kegagalan
lainnya.

Inilah akibat penerapan sistem kapitalisme.
Sistem yang hanya mengutamakan keuntungan materi semata. Tanpa mempedulikan
kerugian yang ditimbulkan. Generasi yang kian hedonis, konsumtif dan
materialistis kian terjebak dalam kungkungan sistem pinjaman ribawi. Dan terus
ditambah kerusakannya dengan adanya penerapan sistem yang sekuler. Tak
menganggap adanya pengaturan agama dalam kehidupan. Akhirnya hidup pun kian tak
terarah.

Sistem Islam mengharamkan dan melarang tegas
segala jenis transaksi ribawi

Dalam Al Qur’an, Allah SWT. tegas melarang
aktivitas riba. Sebagaimana firmanNya dalam QS. Al Baqarah ayat 275, yang
maknanya bahwa orang-orang yang memakan hasil riba tak ubahnya bagai orang yang
tak dapat berdiri, melainkan berdirinya orang gila. Allah SWT. Pun tegas
mengharamkan riba dan menyuburkan jual beli sebagai solusi untuk mendapatkan penghidupan
yang jauh lebih baik dan penuh berkah.

Anas bin Malik ra. berkata bahwa Nabi SAW.
bersabda,

 “Sesungguhnya satu dirham yang
didapatkan seorang Iaki-laki dari hasil riba Iebih besar dosanya di sisi Allah
daripada berzina 36 kali.
”  (HR.
Ibnu Abi Dunya).

Segala bentuk ketegasan ini wajib ditaati
dengan segala bentuk ketaatan sebagai seorang muslim. Setiap syariat yang telah
Allah SWT. tetapkan pastilah mengandung maslahat bagi seluruh umat.

Negara dengan sistem sekuler kapitalistik
tak dapat tegas memberikan sanksi. Karena dasar sistemnya yang menjegal. Sistem
sekuler menjadikan demokrasi sebagai “nafas hidupnya”, yang
menjadikan setiap hak asasi manusia harus selalu dijunjung tinggi, melibas
segala aturan yang semestinya wajib ditaati. Namun, karena asas kebebasan yang
kebablasan, umat pun akhirnya bias. Tak mengetahui standar benar salah yang
jelas. Inilah rusaknya sistem hari ini.

Sistem Islam sangat menjaga kemuliaan,
kehormatan serta keamanan per individunya. Sehingga sistem Islam mutlak
memberikan edukasi agar umat selalu waspada atas segala jenis penipuan yang
memberikan iming-iming kesenangan semu. Segalanya dilakukan dengan asas iman dan
takwa kepada Allah SWT.  Didukung juga
oleh negara yang memberikan kebijakan dengan regulasi dan sanksi tegas menindak
segala jenis transaksi ribawi. Segala kebijakan yang diterapkan  berdasarkan atas pondasi syariat Islam yang
mensejahterakan dan menjaga seluruh kemuliaan umatnya.

Sistem Islam-lah satu-satunya sistem yang
menjaga umat dari segala jenis ancaman. Termasuk ancaman paylater yang
mengganggu dan merusak akal sehat masyarakat.

Wallahu a’lam bisshowwab.


Oleh: Yuke Octavianty

Forum Literasi Muslimah Bogor

Views: 0

TintaMedia.Com : Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TULISAN TERBARU

SEDANG TRENDING

MENANGKAN OPINI ISLAM

JADWAL SHOLAT DI KOTA ANDA