KH Hafidz: Menjadi Influencer Kebaikan, Bentuk Berpikir tentang Tanggung Jawab

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
WhatsApp
Twitter
Telegram
Threads

Tinta Media – Mudir Ma’had Syaraful Haramain KH Hafidz Abdurrahman menyatakan bahwa menjadi influencer kebaikan itu bentuk berpikir tentang tanggung jawab.

“Menjadi influencer kebaikan itu bukan saja untuk diri kita, tetapi itu adalah bentuk berpikir tentang tanggung jawab. Karena kita hidup bukan hanya untuk diri kita,” tuturnya dalam One Minutes change: Menjadi Influencer Kebaikan di kanal YouTube One Ummah TV, Jumat (14/3/2025).

Menurutnya, umat Islam itu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk seluruh umat manusia. “Sebagai bagian dari umat Islam, seorang muslim punya kewajiban untuk menyampaikan meskipun hanya tahu satu ayat,” ujarnya.

Ia menilai begitu pentingnya menjadi influencer kebaikan, karena apabila seseorang sudah memahami eksistensinya sebagai umat terbaik, risalahnya sebagai risalah terbaik. “Maka dia memiliki tanggung jawab bukan saja terhadap dirinya, bukan saja terhadap keluarganya, tetapi terhadap umat dan terhadap seluruh umat manusia,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa ketika sudah memahami eksistensi seorang muslim, memahami bagaimana makanah (kedudukan) risalah Islam yang begitu luar biasa, maka mestinya ada kesadaran, ada tanggung jawab yang harus dimiliki tentang hidup. “Bahwa kita tidak hanya sekedar hidup untuk diri kita tetapi kita hidup untuk agama. Kita hidup untuk umat kita,” bebernya.

Di situlah, lanjutnya, maka tanggung jawab tadi mengantarkan untuk melaksanakan tugas menjadi influencer kebaikan, mengajak orang lain, menjelaskan pada orang lain, mendakwahkan Islam sebagai agama yang sempurna.

“Dan ketika ada upaya-upaya untuk mendiskreditkan Islam maka kemudian kita melakukan pembelaan tanpa ada meminta, ketika ada yang menyudutkan, ada yang melakukan glorifikasi bahkan monsterisasi terhadap Islam, kita melakukan pembelaan tanpa diminta,” tukasnya.

“Itu semuanya adalah bentuk tafkir bilmasuliah (berpikir tentang tanggung jawab) yang menjadi kewajiban muslim sebagai umat Islam, umat terbaik, sebagai umat Baginda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam,” terangnya.

Ia melanjutkan bahwa jika tidak, maka tak ubahnya muslim itu seperti bangkai dan bukan manusia. “Karena kita tahu, ketika agama kita diinjak, kita tidak melakukan pembelaan apa pun,” tandasnya.[] Ajira

Views: 2

TintaMedia.Com : Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TULISAN TERBARU

SEDANG TRENDING

MENANGKAN OPINI ISLAM

JADWAL SHOLAT DI KOTA ANDA