Tinta Media – Penghinaan terhadap Nabi Muhammad ﷺ terus berulang di berbagai belahan dunia. Karikatur, film, pernyataan, dan aksi yang menista Islam kian menjadi-jadi, seolah tanpa takut konsekuensi. Semua ini bukan sekadar kebencian individu, tetapi buah dari sistem liberalisme yang menjunjung kebebasan berekspresi tanpa batas—meski melukai keyakinan umat.
Liberalisasi menjadikan agama hanya sebatas urusan pribadi. Di bawah tameng demokrasi dan HAM, kehormatan Nabi ﷺ dilecehkan, sementara reaksi kaum Muslim dipersekusi dan dibungkam. Inilah wajah nyata sistem kufur yang tidak menjunjung kehormatan agama, apalagi membela kehormatan rasul.
Islam mengajarkan bahwa mencintai Nabi adalah bagian dari iman. Maka, umat tak boleh diam. Hanya dengan kembali kepada Islam secara kaffah dalam naungan Khilafah Islamiah kehormatan Nabi akan dibela dengan kekuatan negara, bukan sekadar kecaman.
Penghinaan akan terus terjadi jika sistem rusak ini tetap dipertahankan. Sudah saatnya umat menuntut perubahan total dengan Islam sebagai dasar kehidupan. Saatnya kita berpaling kepada Islam bukan sekadar sebagai agama spiritual, tetapi sebagai sistem kehidupan yang menyelamatkan dan menyejahterakan. Wallahualam bissawab.
Oleh: Husnul Khatimah, S.Si.,M.Pd.
Sahabat Tinta Media
Views: 14