Tinta Media – Ketua Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa (FDMPB) Dr. Ahmad Sastra menyatakan bahwa Islam menekankan pentingnya keadilan dalam kehidupan sosial.
“Islam sangat menekankan pentingnya keadilan (adl) dalam kehidupan sosial,” tuturnya kepada Tinta Media, Selasa (28/1/2025).
Ia memaparkan bahwa di dalam Al-Qur’an, ada banyak ayat yang mengajak umat manusia untuk berlaku adil terhadap sesama, baik dalam hal ekonomi, politik, maupun sosial. “Salah satu ajaran utama adalah bahwa kekayaan tidak boleh terkonsentrasi hanya di tangan segelintir orang, tetapi harus tersebar secara adil di antara seluruh lapisan masyarakat,” jelasnya.
“Islam melarang praktik-praktik yang dapat menimbulkan ketidakadilan ekonomi, seperti riba (bunga yang memberatkan), monopoli, dan penindasan terhadap orang miskin,” imbuhnya.
Ia menjelaskan bahwa di dalam sistem ekonomi Islam, sumber daya dan kekayaan harus dikelola dengan cara yang lebih berkeadilan. “Dan zakat sebagai salah satu kewajiban umat Islam dapat membantu mendistribusikan kekayaan untuk mengurangi ketimpangan sosial,” bebernya.
“Dalam ajaran Islam, setiap individu dianggap setara di hadapan Allah SWT , terlepas dari status sosial, ras, atau kekayaan,” ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW menekankan dalam Khotbah Wada’ (khotbah terakhir) bahwa “tidak ada perbedaan antara orang Arab dan non-Arab, tidak ada perbedaan antara orang kulit putih dan kulit hitam, kecuali dalam takwa (ketaatan kepada Allah SWT),” ucapnya.
“Prinsip kesetaraan ini menentang dominasi oleh segelintir orang kaya atau elite yang dapat mengendalikan sumber daya atau kekuasaan,” tambahnya.
Ia menambahkan bahwa dalam konsep pemerintahan Islam (khilafah), pemimpin haruslah seorang yang adil dan bijaksana, dengan tujuan untuk melayani rakyat dan mengedepankan kepentingan umat. Pemimpin dalam Islam tidak boleh memperkaya diri sendiri atau kelompok tertentu dengan cara yang tidak adil. “Hal ini bertentangan dengan struktur oligarki, di mana kekuasaan dan kekayaan terpusat pada segelintir individu,” ungkapnya.
Islam menekankan bahwa kepemimpinan adalah amanah yang harus dijalankan dengan integritas dan keadilan. Dalam hadits, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya,” tuturnya.
Ia mengingatkan bahwa pemimpin yang mengutamakan kepentingan pribadi atau kelompoknya, lebih mementingkan kekuasaan dan kekayaan, akan bertanggung jawab di hadapan Allah SWT, bahkan jika melanggar syariah bisa dima’zulkan. “Ini bertentangan dengan prinsip oligarki, di mana pemimpin atau kelompok elit mengutamakan kekuasaan dan keuntungan pribadi tanpa tersentuh hukum. Sebab hukum ada di tangan oligarki itu sendiri,” tukasnya.
Ia memaparkan bahwa secara keseluruhan, meskipun Islam mengajarkan prinsip-prinsip yang menghapus oligarki. “Implementasi nyata dari ajaran-ajaran ini sangat bergantung pada kesungguhan masyarakat dan pemimpin dalam mewujudkan nilai-nilai keadilan sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam institusi khilafah Islam,” pungkasnya.[] Ajira
Views: 1