Pengangguran Gen Z, Apa Kabar Negeri?

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
WhatsApp
Twitter
Telegram
Threads

Tinta Media – Sungguh menyedihkan, anak bangsa penerus peradaban kini
harus menjalani pengangguran parah.

 Generasi Z adalah
mereka yang lahir pada tahun 1997-2012. Ini merupakan ancaman serius bagi
negara merealisasikan bonus demografi menuju Indonesia emas 2045. Sebagaimana
dilansir dari Kompas.com, hampir 10 juta penduduk Indonesia gen z usia 15-24
tahun menganggur atau tanpa kegiatan menurut laporan BPS (Badan Pusat
Statistik).

Menurut analisis Ida yang merupakan menteri ketenagakerjaan
(Menaker), faktor utama banyaknya pengangguran ini disebabkan kurang sinkronnya
pendidikan dan permintaan tenaga kerja. “Pengangguran kita ini terbanyak di
sumbangkan dari lulusan SMK anak-anak lulusan SMA ini karena memang terjadi
mismatch (tidak cocok) yang terus didorong oleh pemerintah adalah membangun
pendidikan dan pelatihan vokasi yaitu nyambung dengan pasar kerja terjadi link
and match pendidikan dan pasar kerja,”ungkap Ida.

Selama periode 2009-2014, lapangan kerja yang tercipta dari
sektor formal menyerap sebanyak 15,6 juta orang. Jumlah Ini menurun menjadi 8,5
juta orang pada 2014-2019 dan merosot pada periode 2019-2024 menjadi 2 juta
orang saja (24/05/2024). Ida menuturkan salah satu upaya pemerintah mengurangi
jumlah pengangguran yaitu dengan menerbitkan Perpres nomor 68 tahun 2022.

Apa kabar gen z hari ini? sungguh menyesakkan dada apabila
kita mengetahui fakta di atas. Demikian mirisnya. Itulah dampak dari sistem
Sekuler Kapitalisme yang tidak bertujuan menjaga umat.

 Pengangguran ekstrem
membuktikan adanya keterbatasan lapangan kerja dan gagalnya negara menciptakan
lapangan. Umat dipaksa mandiri untuk mencari pekerjaan yang layak. Tak jarang
pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan pendidikan maupun pelatihan yang telah
dia dapatkan. Belum lagi tingkat pendidikan rendah yang didominasi oleh lulusan
SD, menghasilkan pekerja yang tidak mumpuni. Negara saat ini bahkan berpihak
pada asing untuk mengeruk kekayaan dalam negeri.

Pemerintah bersedia tanpa sadar menjadi boneka budak para
kapitalis yang mencengkeram aset-aset negara. Pemerintah kurang memperhatikan
potensi sumber daya manusia dalam negeri yang melimpah.

 Sebaliknya, kebijakan
negara memudahkan investor asing dan pekerjanya menguasai SDA Indonesia.
Sepatutnya negara lebih memprioritaskan anak dalam negeri yang berharga.
Menyediakan fasilitas pendidikan sesuai bidang masing-masing individu serta
mengelola SDA secara mandiri untuk kebutuhan rakyat. Dengan pengelolaan SDA
yang independen, akan menarik para pekerja serta dapat menggaji dengan layak.
Dengan ini tentu akan mengurangi pengangguran bahkan tak tersisa sekalipun.

Namun pada hakikatnya bukanlah sistem Kapitalisme yang
efektif menyelamatkan rakyat dari masalah pengangguran. Karena sistem ini
didesain memang bukan untuk mengatur urusan umat, tetapi sekedar mencari
keuntungan dengan berbagai cara dengan modal serendah-rendahnya untuk
kepentingan para kapitalis. Islam memiliki aturan yang sempurna dari sang
pencipta yang Maha tau terhadap kemaslahatan makhluk-Nya. Islam menjadikan SDA
sebagai kategori milkiyyah ammah (kepemilikan umum) yang pengelolaannya menjadi
tanggung jawab negara.

Pengelolaan SDA oleh negara akan menciptakan lapangan
pekerjaan yang besar. Pendidikan akan disesuaikan dengan kebutuhan serapan
tenaga kerja serta mencetak generasi yang berilmu tinggi sebagai pembangkit
peradaban yang mulia. Adapun pendidikan, Islam menetapkan dua tujuan.

 Pertama, mendidik
setiap muslim agar menguasai ilmu agama yang hukumnya fardhu ain atau wajib
bagi dirinya. Kedua, mencetak pakar dalam bidang tsaqofah/ilmu agama seperti
ahli fiqih, ahli tafsir, ahli hadist, dan sebagainya. Hukum mempelajarinya
adalah fardhu kifayah, alias wajib bagi sebagian kaum muslim yang dapat
menggugurkan kewajiban umat keseluruhan.

Termasuk fardhu kifayah juga mencetak pakar sains dan
teknologi yang penting bagi umat hari ini. ahli di bidang kedokteran, farmasi,
kimia, nuklir, teknologi komunikasi sangat vital bagi umat. Dengan adanya ahli
dalam ilmu agama dan sains akan menyelesaikan persoalan umat, termasuk
menghasilkan pekerja serta generasi berilmu yang bertakwa. Islamlah
satu-satunya solusi tunggal dalam mengatasi seluruh persoalan termasuk
pengangguran.

#itstimetobeoneummah

Oleh: Novia Roesti, Muslimah Ideologis

Views: 0

TintaMedia.Com : Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TULISAN TERBARU

SEDANG TRENDING

MENANGKAN OPINI ISLAM

JADWAL SHOLAT DI KOTA ANDA