Pembelajaran Coding Meningkatkan Kualitas Pendidikan?

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
WhatsApp
Twitter
Telegram
Threads

Tinta Media – Pada tahun ajaran 2025 nanti pemerintah berencana menjadikan coding sebagai salah satu mata pelajaran pilihan. Sedikitnya 10 persen sekolah tingkat pertama (SMP) di Kabupaten Bandung sebenarnya telah melaksanakan pembelajaran coding ini. Namun sebagian besar adalah sekolah swasta yang sudah siap dan memadai dalam hal sarana dan prasarananya. Hal ini diungkapkan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti pada hari Rabu 20 November 2024 lalu saat meninjau pembelajaran coding di SMP Prima Cendekia Islami Banjaran Kabupaten Bandung.

Mendikdasmen menyatakan pentingnya pembelajaran coding serta kecerdasan buatan. Menurutnya coding adalah salah satu upaya penting untuk mempersiapkan generasi muda yang mampu bersaing dan kompetitif di kancah global. Dengan pesatnya perkembangan teknologi digital saat ini, menurutnya keterampilan seperti coding dan AI dapat membantu anak-anak Indonesia dalam menghadapi tantangan di masa depan. Kegiatan ini memiliki fokus utama untuk memberikan keterampilan kepada peserta didik menghadapi era abad ke- 21, terutama keterampilan yang mendukung penguasaan teknologi digital yang semakin berkembang pesat. Pembelajaran coding dinilai penting untuk menyiapkan sumber daya manusia yang unggul dalam IT dan berdaya saing global sehingga siap dengan dunia kerja

Namun terjadi pro kontra terhadap rencana pembelajaran coding di tingkat SD dan SMP. Kebijakan ini terkesan dipaksakan karena tanpa persiapan yang matang. Terlebih narasi penting dalam pembelajaran coding apakah sesuai dengan target pembelajaran, walau pun tak dapat dipungkiri perkembangan teknologi digital semakin pesat namun seharusnya disesuaikan dengan usia dan kemampuan siswa. Hal ini justru akan menjadi beban kurikulum jika dilihat dari kesiapan guru, siswa, serta sarana prasarana sekolah guna mendukung program tersebut. Ini menunjukkan bahwa pembelajaran coding sekadar untuk memenuhi kebutuhan pasar yakni membentuk sumber daya manusia menjadi pekerja siap pakai dalam perekonomian kapitalis.

Terlebih mekanisme pembelajaran coding diserahkan ke sekolah masing-masing tanpa melibatkan pemerintah untuk menfasilitasi terwujudnya pembelajaran coding ini. Inilah karakter penguasa dalam sistem demokrasi yang hanya menjadi fasilitator. Padahal seharusnya pemerintah memastikan pendekatan yang seimbang dan efektif dalam memperkenalkan coding kepada siswa sehingga mereka dapat memanfaatkan potensi digital secara optimal.

Dalam penentuan sarana pembelajaran harus sejalan dengan tujuan mendasar dari sebuah pendidikan. Jika hari ini pendidikan hanya diarahkan untuk mencetak generasi untuk meraup keuntungan materi saja merealisasikan kepentingan kapitalis dalam produksi apapun termasuk kemajuan teknologi, jelas program pendidikan hanya akan di sibukkan dengan hal-hal yang tidak substansial, apalagi membentuk karakter, karena dalam asas mencari keuntungan sangat memungkinkan memunculkan sikap menghalalkan segala cara, dan ini awal mulai kerusakan karakter.

Dalam sistem Islam negara wajib menyelenggarakan pendidikan berdasarkan kebutuhan manusia dalam mengarungi kehidupan dalam berbagai zaman. Penyelenggaraan pendidikan wajib dilakukan oleh negara bagi seluruh warga negara secara gratis dan berkualitas. Kurikulum pendidikan harus berjalan sesuai dengan strategi serta tujuan pendidikan Islam. Pertama membentuk pola pikir islami atau akliyah Islamiah serta membentuk pola sikap Islami atau nafsiyah Islamiah. Sehingga seluruh materi pelajaran yang akan diajarkan harus disusun berdasarkan strategi tersebut.

Negara dalam hal ini Khilafah akan mempersiapkan konsep integrasi pendidikan dalam mencetak generasi unggul yang akan senantiasa mengikuti arus perkembangan zaman tanpa melupakan fitrahnya sebagai manusia. Sehingga akan melahirkan inovasi atau daya cipta dalam hal sainns dan teknologi, termasuk yang sejenis AI dengan tetap memperhatikan sisi basyariah manusia. Bahkan mereka akan hadir sebagai ahli programer, apalagi jika dalam rangka menguatkan negeri kaum muslimin yakni Khilafah Islamiyah.

Wallahu’alam Bishawwab.

 

 

 

 

Oleh: Thaqiyunna Dewi, S.I.Kom
Sahabat Tinta Media

Views: 0

TintaMedia.Com : Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TULISAN TERBARU

SEDANG TRENDING

MENANGKAN OPINI ISLAM

JADWAL SHOLAT DI KOTA ANDA