Fitrah Ibu Terkikis dalam Sistem Kapitalis

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
WhatsApp
Twitter
Telegram
Threads

Tinta Media – Sejahat-jahatnya harimau tak akan memakan anaknya sendiri.
Peribahasa tersebut artinya, betapa pun jahatnya orang tua kandung, mereka
tidak akan tega mencelakai anaknya sendiri.

Itulah alamiahnya orang tua pasti menyayangi anak-anaknya.
Apalagi seorang Ibu. Dia telah mengorbankan segalanya termasuk nyawa untuk
anaknya. Dia mengandung berbulan-bulan dalam kelemahan, menyusui
bertahun-tahun, dan merawat hingga besar sampai mandiri.

Dengan pengorbanan luar biasa tersebut, seorang Ibu tak akan
rela anaknya tersakiti meskipun hanya sekadar omelan dari ayahnya sendiri. Akan
tetapi, di era Sistem Kapitalis saat ini semua itu seolah hanya fatamorgana.
Saat ini justru banyak Ibu yang tega menyakiti buah hatinya sendiri, bahkan
mengorbankan masa depan anaknya.

Baru-baru ini saja, telah terjadi dua kasus Ibu yang
mencabuli anaknya. Bahkan, tindakan bejat tersebut direkam, karena iming-iming
uang. Awalnya, seorang Ibu muda berinisial R (22) di Tangerang Selatan, Banten,
dilaporkan melecehkan anak kandungnya sendiri yang berusia 4 tahun. Kejadian
serupa kembali terjadi. Kali ini, korban pun putranya sendiri yang berusia 10
tahun. Pelakunya adalah seorang Ibu berinisial AK (26) yang telah ditangkap
polisi di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. (detiknews, 09/06/24)

Cermin Kegagalan Sistem Kapitalis

Peristiwa-peristiwa tersebut mencerminkan gagalnya Sistem
Kapitalis dari berbagai bidang. Kapitalis gagal mewujudkan sistem pendidikan
yang mampu melahirkan manusia-manusia berkepribadian Islam yang berorientasi
pada rido Allah. Tak ayal, mereka hanya berorientasi pada kepuasan materi,
sehingga mengabaikan baik dan buruk. Bahkan, seorang Ibu harus menggadaikan
fitrahnya demi uang. Dalam pendidikan Kapitalis, perempuan tidak siap untuk
mengemban amanah mulia sebagai seorang Ibu, yakni menjadi pendidik, pengurus,
dan pelindung bagi anak-anaknya.

Kemudian dari sistem ekonomi Kapitalis juga menjadikan
negara tak mampu mewujudkan kesejahteraan individu rakyat, sehingga mereka
melakukan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhannya meskipun caranya melanggar
hukum. Bahkan, seorang Ibu yang sejatinya sebagai pengurus rumah dan
keluarganya harus ikut mencari nafkah demi memenuhi kebutuhan yang kian tinggi
meskipun dengan cara maksiat. Sungguh, fitrah seorang Ibu telah terkikis dalam
sistem Kapitalis.

Islam Menjaga Fitrah Ibu

Paradigma Kapitalis sangat bertentangan dengan paradigma
Islam. Dalam Islam, pemimpin negara (Khalifah) menjalankan tugasnya sebagai
pemimpin dengan landasan iman. Khalifah memahami bahwa kepemimpinannya kelak
akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah Subhanahu Wata’ala. Oleh
karena itu, seorang Khalifah akan terikat dengan hukum syariat Islam setiap
perbuatan dan kebijakannya.

Khalifah akan menerapkan Sistem Pendidikan Islam berbasis
akidah Islam, sehingga akan melahirkan manusia-manusia yang berkepribadian
Islam, yakni yang terikat dengan syariat Islam dalam setiap perbuatannya.
Dengan begitu, mereka akan berperan sesuai dengan fitrahnya yang telah Allah
tetapkan.

Seorang Ibu yang terjaga fitrahnya akan menjadi madrasah ula
dan pelindung bagi anak-anaknya. Dia akan mempertimbangkan halal haram dalam
perbuatannya, sehingga tidak akan mencelakai anaknya sendiri apalagi dengan
perbuatan maksiat. Sungguh, pendidikan Islam akan mewujudkan keimanan individu
dan kolektif.

Khalifah juga menerapkan sistem ekonomi Islam yang sempurna
dan telah terbukti selama sekitar 14 abad mampu mewujudkan kesejahteraan bagi
rakyatnya sampai tataran individu. Dengan begitu, seorang Ibu tidak akan
terpaksa bekerja hingga meninggalkan anak-anaknya dan mengabaikan tugas
utamanya. Kalaupun jika seorang Ibu bekerja, maka hukumnya boleh dengan catatan
tidak mengabaikan tugas utamanya sebagai seorang Ibu, dan itu bukan karena
terpaksa.

Kemudian Khalifah akan menjamin keamanan baik di dunia nyata
maupun maya dengan berbagai mekanisme. Di dunia maya, bahkan Khalifah tidak
akan segan menutup situs yang mengganggu keamanan apalagi akidah umat. Khalifah
tidak akan membiarkan sedikit pun celah terbuka bagi masuknya unsur perusak
baik bagi pemikiran maupun perbuatan rakyatnya.

Begitulah seperangkat aturan Islam yang lengkap dan sempurna
dari Allah Sang Pencipta akan memberikan keberkahan ketika diterapkan. Keimanan
individu akan terwujud, kontrol masyarakat kuat, dan peran negara optimal.
Sungguh, hanya dengan Islam kesejahteraan individu rakyat tercapai, keamanan
terwujud, dan fitrah seorang Ibu pun terjaga. Wallahu a’lam.

Oleh: Wida Nusaibah, Pemerhati Masalah Sosial

Views: 0

TintaMedia.Com : Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TULISAN TERBARU

SEDANG TRENDING

MENANGKAN OPINI ISLAM

JADWAL SHOLAT DI KOTA ANDA