Gaza dan Ketakutan Barat akan Tegaknya Khilafah

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
WhatsApp
Twitter
Telegram
Threads

Tinta Media – Konflik berkepanjangan di Gaza bukan hanya persoalan kemanusiaan atau perebutan wilayah. Di balik blokade, serangan udara, dan penderitaan rakyat Palestina, tersembunyi kegelisahan mendalam negara-negara Barat, yaitu ketakutan akan bangkitnya kembali peradaban Islam dalam bentuk Khilafah.

Gaza yang sempit dan padat penduduk telah menjadi simbol perlawanan umat Islam. Meski terisolasi dan dikepung dari darat, laut, dan udara, semangat juang penduduknya tidak padam. Yang menarik, perlawanan di Gaza bukan hanya bersifat nasionalistik, tetapi juga sarat nuansa ideologis Islam. Kelompok-kelompok seperti Hamas bukan hanya berbicara tentang kemerdekaan Palestina, tetapi juga tentang penegakan hukum Islam, keadilan syariah, bahkan narasi ummatan wahidah (umat yang satu). Hal ini tidak luput dari perhatian Barat.

Ketakutan Barat: Hantu Khilafah yang Tak Pernah Hilang

Sejak runtuhnya Khilafah Utsmaniyah pada 1924, dunia Barat—khususnya negara-negara imperialis seperti Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat—telah berusaha keras untuk mencegah munculnya kembali sistem pemerintahan Islam yang menyatukan umat Islam di bawah satu kepemimpinan politik dan spiritual.

Barat memahami bahwa Khilafah bukan sekadar simbol keagamaan, tetapi sebuah sistem politik alternatif yang dapat menyaingi dominasi kapitalisme liberal. Dalam skenario terburuk bagi mereka, Khilafah bukan hanya akan menyatukan negara-negara muslim secara geopolitik, tetapi juga mengendalikan sumber daya energi, jalur perdagangan strategis, bahkan opini global tentang keadilan dan peradaban.

Gaza menjadi perhatian karena di sana terlihat nyata benih-benih perlawanan ideologis. Saat rakyat Gaza tetap berdiri meski dijatuhi bom dan disekat kehidupan mereka, dunia mulai bertanya, dari mana kekuatan ini berasal? Apa yang membuat mereka tetap bertahan?

Narasi yang dibangun oleh sebagian pejuang Gaza adalah narasi Islam, ukhuwah, bahkan seruan kepada umat Islam sedunia untuk bangkit dan bersatu. Inilah yang paling ditakuti Barat, bukan hanya senjata, tetapi kesadaran politik Islam yang menyebar.

Ketika umat mulai menyadari bahwa solusi jangka panjang bukanlah dua-negara atau negosiasi dengan penjajah, melainkan bersatunya umat dalam sebuah kekuatan global yang berlandaskan syariah, maka mimpi buruk kolonialisme akan terulang. Islam akan bangkit dalam bentuk Khilafah.

Tak heran jika Barat begitu reaktif terhadap perkembangan di Gaza. Bantuan militer terhadap Israel, tekanan terhadap negara-negara muslim untuk tetap “moderat”, serta propaganda media yang mendistorsi citra perjuangan Islam adalah bagian dari strategi pencegahan. Mereka sadar, jika kesadaran ini tak dibendung, Gaza bisa menjadi percikan api yang menyulut kebangkitan yang lebih besar di dunia Islam.

 

Oleh: Azzah Fathinah Ulya, Lc

(Pengajar Pesantren An Nahdhoh)

Views: 6

TintaMedia.Com : Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TULISAN TERBARU

SEDANG TRENDING

MENANGKAN OPINI ISLAM

JADWAL SHOLAT DI KOTA ANDA