Tinta Media – Sebuah kasus menghebohkan terjadi di Grobogan. Seorang guru agama SMP diduga melakukan tindakan tak senonoh terhadap siswanya selama dua tahun. Kasus ini menyentak banyak pihak, karena melibatkan seorang pendidik yang seharusnya menjadi teladan moral bagi generasi muda.
Fenomena ini menjadi gambaran nyata dari kerusakan moral yang semakin merajalela di tengah masyarakat, yang salah satu akarnya adalah sekularisme.
Sekularisme adalah ideologi yang memisahkan agama dari kehidupan. Dalam sistem yang menerapkan ideologi sekuler, nilai-nilai agama dianggap sebagai urusan pribadi dan tidak perlu diatur dalam kehidupan publik. Hal ini mengarah pada pergaulan yang semakin bebas dan liberal, tanpa batasan moral yang jelas. Akibatnya, anak-anak muda, bahkan sejak usia dini sudah menjadi korban dari pergaulan bebas yang tidak terkontrol ini.
Pergaulan yang makin liberal ini menyebabkan generasi muda makin terjerumus dalam perilaku yang tidak senonoh dan tidak bermoral. Selain itu, banyak kebijakan pemerintah yang mendukung liberalisasi pergaulan, seperti pendidikan seks yang berorientasi pada nilai-nilai Barat dan kebijakan kesetaraan gender. Hal itu justru memperburuk keadaan.
Selain itu, adanya kontrasepsi untuk pelajar, hak reproduksi, serta pemahaman tentang bodily autonomy yang dipromosikan oleh negara dalam kerangka peradaban Barat hanya semakin menjauhkan generasi muda dari nilai-nilai agama yang menjaga moralitas.
Di sisi lain, negara yang menerapkan sistem kapitalisme sekuler bukannya melindungi generasi muda, tetapi justru memfasilitasi terbentuknya pergaulan bebas yang merusak moral mereka. Negara bukan lagi menjadi garda terdepan dalam menjaga moral bangsa, tetapi justru menjadi pihak yang mengizinkan dan bahkan mengatur kebijakan yang memperburuk keadaan.
Solusi Islam
Dalam pandangan Islam, moralitas dan akhlak adalah bagian integral dari kehidupan. Islam memandang bahwa setiap individu memiliki kemuliaan yang harus dijaga. Negara berperan penting dalam melindungi kemuliaan tersebut.
Salah satu hal yang paling dijaga dalam Islam adalah nasab (garis keturunan), yang harus terlindungi dari perbuatan yang dapat merusak kehormatan dan martabat keluarga. Untuk itu, Islam menetapkan aturan yang jelas mengenai sistem pergaulan, yang mencakup batasan-batasan tegas dalam hubungan antara pria dan wanita, serta pelaksanaan pendidikan berbasis akidah Islam.
Dengan sistem ini, generasi muda diajarkan untuk menjaga diri dan menghormati orang lain, serta memahami bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi moral yang akan dipertanggungjawabkan di dunia maupun akhirat.
Lebih lanjut, Islam juga menetapkan sanksi yang tegas dan menjerakan bagi pelaku kejahatan moral. Dalam hal ini, negara yang menerapkan Islam akan memberikan hukuman yang sesuai dengan tingkat kesalahan, dengan tujuan untuk menegakkan keadilan dan mencegah terjadinya tindakan serupa di masa depan. Sanksi ini bukan hanya sebagai bentuk hukuman, tetapi juga sebagai peringatan agar perbuatan amoral tidak terulang kembali.
Dalam sistem Islam, negara tidak hanya bertugas untuk mengatur aspek ekonomi, sosial, dan politik, tetapi juga memiliki kewajiban untuk menjaga moralitas generasi muda. Salah satu langkah penting yang harus diambil negara adalah menutup celah masuknya ideologi-ideologi liberal dan sekuler yang dapat merusak akhlak masyarakat. Negara harus memastikan bahwa semua kebijakan yang diambil sejalan dengan prinsip-prinsip moral yang terkandung dalam ajaran Islam.
Selain itu, negara juga harus mengatur dan mengawasi media agar tidak menyebarkan konten yang merusak moral, serta memberikan sanksi tegas terhadap tindak maksiat yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang merusak moralitas masyarakat. Dalam hal ini, negara memiliki kewajiban untuk melindungi generasi muda dari pengaruh buruk yang dapat merusak masa depan mereka.
Khatimah
Kasus guru yang melakukan perbuatan tak senonoh terhadap siswanya di Grobogan menunjukkan betapa pentingnya peran negara dalam menjaga moral dan akhlak generasi muda. Sekularisme telah membawa dampak buruk dalam kehidupan sosial, yaitu menjadikan pergaulan bebas dan tanpa aturan semakin merajalela.
Negara dengan sistem kapitalisme sekuler, justru memfasilitasi liberalisasi pergaulan. Sistem ini terbukti telah gagal menjalankan peranannya sebagai pelindung moral bangsa.
Islam memberikan solusi dengan sistem yang menjaga kemuliaan manusia, menghormati nasab, dan menegakkan sanksi yang tegas terhadap pelanggaran moral.
Negara dalam sistem Islam bertanggung jawab untuk memastikan pendidikan berbasis akidah Islam diterapkan, serta melindungi generasi muda dari ideologi yang merusak moral. Dengan begitu, diharapkan lahir generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia, dan mampu membawa kemajuan bagi umat dan bangsa.
Oleh: Lia Khusnul Khotimah
Apoteker
Views: 1