Tinta Media – Serangan Iran ke kota-kota Israel menunjukkan bahwa Israel lemah walaupun didukung Amerika Serikat.
“Oleh karenanya, ini menunjukkan bahwa Israel begitu lemah walaupun didukung oleh Amerika,” ujar Direktur Pamong Institute Wahyudi Al Maroki dalam acara kabar petang: Iran Vs Israel Meledak, Dunia Menunggu Indonesia? Kamis (26/6/2025) di kanal YouTube Khilafah News.
Karena menurutnya, Israel berhadapan dengan Iran saja sudah keteteran, lantas bagaimana kalau Iran menggalang persatuan dunia Islam, negara-negara Islam bersatu tentu Israel akan lebih kerepotan lagi.
“Nah, sayangnya Israel melakukan serangan itu ketika Gaza sudah porak poranda, ada 50.000 warga Gaza yang betul-betul apa syahid ataupun jadi korban genosida. Seandainya Iran waktu itu motifnya adalah membela Gaza, membela Palestina, tentu sudah melakukan serangan ketika awal-awal Zionis itu melakukan serangan ke Gaza,” bebernya.
Oleh karenanya menurutnya, kita berikan dorongan agar Iran meningkatkan motifnya dari sekedar membalas serangan menjadi memberikan hukuman kepada Zionis dengan menggalang persatuan negara-negara lain untuk menghukum Zionis dan mengusirnya dari bumi Palestina.
“Sehingga terjadilah penghentian penjajahan atau penjarahan bahkan menghentikan genosida,” ujarnya.
Apresiasi
Wahyudi menilai serangan Iran dinilai bukan sekedar menyerang Israel tetapi juga menyerang hegemoni Amerika Serikat dan negara-negara barat sekutunya.
“Dan ini perlu kita apresiasi. Dan tidak sekedar diapresiasi kita harus dorong dan tingkatkan motifnya jangan hanya sekedar sebagai membalas serangan Zionis Yahudi ke Iran karena menyerang Iran, pangkalan-pangkalan militer Iran, tapi juga harus ditingkatkan motifnya menjadi pembebasan dari tanah penjajahan untuk menuntut keadilan,” bebernya.
Jadi lanjutnya, dari motif balas dendam atau balasan atas serangan, menjadi ditingkatkan jadi serangan yang harusnya menghukum Zionis Yahudi, sebagai penjajah yang melakukan kerusakan di bumi Palestina, di bumi Gaza dan seterusnya.
“Sehingga ini akan terwujud keadilan dari motif awalnya untuk membela diri, membalas dendam atau membalas serangan, menjadi hukuman untuk mengusir penjajah Zionis dari bumi Palestina dan juga menghukum atas kezaliman-kezaliman yang dilakukan di muka bumi ini, terutama di negara-negara Arab Timur Tengah dan juga yang sudah membuat kerusakan lebih jauh,” pungkasnya.[] Setiyawan Dwi
Views: 24

















