Tinta Media – Anggota Komisi IX DPR RI asal Kabupaten Bandung, Romy Romaya, memperingatkan pemerintah akan ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran. Romy menyebutkan kondisi ekonomi Indonesia saat ini tengah terpuruk, yang ditandai dengan tingginya nilai rupiah terhadap dolar amerika. Kondisi tersebut bisa juga diikuti dengan inflasi yang bisa mempengaruhi terhadap dunia industri. Bukan tidak mungkin akan terjadi lagi PHK besar-besaran (ayobandung.com, 13 April 2025).
Badai PHK adalah salah satu masalah besar yang harus diselesaikan oleh penguasa. Janji manis pada saat kampanye kala itu untuk menyediakan jutaan lapangan pekerjaan sepertinya tidak mereka tepati. Masyarakat hanya diberi harapan palsu dan berkali-kali kecewa. Mau sampai kapan masyarakat terus terjerat kesempitan hidup? Tidak inginkah masyarakat hidup sejahtera?
Masyarakat harus bangkit. Kondisi ini tidak akan selesai dengan berdiam diri dan pasrah. Masyarakat harus melek dengan kondisi politik di negeri ini. Hal ini karena dari masalah politik yang tidak benar maka akan menghasilkan badai PHK dan berbagai masalah-masalah lainnya. Misalnya, makin banyak pengangguran, ekonomi semakin sulit, harga-harga barang tidak terkendali, kesehatan dan pendidikan mahal, kriminalitas makin meningkat dan sadis, pergaulan bebas semakin marak, dan masalah sistemis lainnya. Tentunya kita tidak mau terus hidup dalam kondisi mencekam seperti itu. Harus ada solusi tuntas agar masalah ini selesai dan tidak terulang lagi.
Sistem kapitalisme yang diterapkan di negeri ini membuat liberalisasi ekonomi sehingga pihak swasta bebas mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia. Negara hanya bertindak sebagai regulator, dan lebih memihak kepada kepentingan pihak swasta. Pihak swasta memprivatisasi SDA sehingga rakyat tidak bisa bertani, berkebun, menangkap ikan, atau mengambil manfaat lainnya dari alam. Padahal SDA di negri ini kaya, tapi rakyatnya miskin ekstrem, bagaikan ayam yang mati di lumbung padi. Pihak swasta juga hanya sedikit mempekerjakan karyawan dan mengurangi jumlah karyawan atau PHK untuk meminimalkan biaya produksi dan mendapatkan untung sebanyak-banyaknya. Belum lagi Tenaga Kerja Asing (TKA) yang semakin dipermudah untuk bisa bekerja di sini. Sistem kapitalisme terbukti gagal melindungi masyarakat.
Berbeda sekali dengan sistem Islam. Dalam Islam, negara wajib menjamin kebutuhan rakyatnya, baik sandang, papan, pangan, pendidikan, kesehatan, dan keamanan rakyatnya. Sumber aaya alam adalah milik umat, sehingga tidak boleh dikuasai oleh pihak swasta. Negaralah yang akan mengelola SDA dan memberikan hasilnya kepada umat. Berlimpahnya kekayaan SDA di negeri-negeri kaum Muslimin akan dinikmati oleh seluruh rakyat di negara Islam.
Sistem ekonomi Islam yang diterapkan akan menstabilkan perekonimian dengan penggunaan uang berbasis emas dan perak, dan larangan praktik ribawi. Negara akan membantu rakyat untuk mendapatkan pekerjaan, seperti memberikan modal, edukasi, pelatihan keterampilan, atau fasilitas lainnya yang akan membuka lapangan pekerjaan. Dengan demikian, untuk mengatasi masalah badai PHK ini, solusinya adalah mengganti sistem kapitalisme yang gagal ini dengan sistem Islam kaffah dalam bingkai khilafah rasyidah yang mampu menyediakan lapangan pekerjaan dan menyejahterakan kehidupan manusia. Allah SWT juga akan ridho dan memberikan berkah kepada umat manusia karena telah taat dan mematuhi aturan Allah.
Wallahu a’lam bishawab.
Oleh: Meri Mulyani,S.Si
Pendidik
Views: 14